TANJAB BARAT, RBO – Yayasan Muslim Penuh Cinta (YMPC) Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat yang terbentuk secara resmi dan administrasi sejak tahun 2020 memiliki program sangat mulya.
Yaitu, berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan seperti hal nya penyakit Talesemia pada anak-anak dan pengobatan terhadap anak-anak yang terkena penyakit Thalasemia di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat.
Ketua Yayasan Muslim Penuh Cinta sekaligus pemerhati anak Kabupaten Tanjab Barat, Yuliawati saat diwawancarai Reformasi Bangsa menyampaikan, berdasarkan data yang didapatkan, di Kabupaten Tanjab Barat, lebih 10 orang anak terdiagnosa penyakit Thalasemia dan ada 6 orang yg didampingi ke Palembang, Sabtu (26/09).
“Ya, kita dari yayasan MPC pemerhati anak bersama anak-anak Thalasemia dan orang tua menyadari bahaya penyakit Thalasemia, upaya bertahannya bagi para anak Thalasemia, salah satunya, dengan tranfusi rutin dan diberi obat kepada anak-anak,” ucap Yuliawati.
Dia menjelaskan, Thalasemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah, yang dapat diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak, penyakit ini belum bisa disembuhkan.
“Tapi bisa dipertahankan hidupnya dengan melakukan cek dan theraphy obat serta tranfusi darah rutin,” ujarnya.
Disingung upaya apa yang dilakukan bagi beberapa anak yang pengidap Thalasemia, pihak yayasan Uly menanggapi bahwa dari MPC rutin melakukan pendampingan ringan.
“Seperti, pengecekan darah secara rutin. Dan berusaha menyediakan para pendonornya.
Menurtunya, permasalahan tersebut tidak hanya seputar penambahan jumlah penderita, tapi terkait soal biaya yang harus dikeluarkan para penderita setiap kali pengecekan darah membutuhkan biaya cukup besar. Apalagi obat yang harus dikonsumsi tidak murah.
Untuk itu kata Uly, pihaknya dari yayasan MPC Pemerhati anak berharap kepada pemerintah Tanjab Barat, mendukung program ini peduli pada anak-anak Thalasemia dalam segi anggaran,
“Karena aturan BPJS harus mendapatkan hasil Check Medical Hematologi dari RSUP Palembang, baru mereka bisa melanjuti pengobatan di RSUD terdekat yang ada di daerah. Sementara menjalani proses pengobatan ke palembang tak mudah dan tak murah,” ungkap Uly.
“Belum lagi ketika kputusan dokter mnyatakan kedua orang tua anak mngalami thalasemia Minor. Maka ayah dan ibunya jg wajib menjalani pemeriksaan labor utk thalasemi di Provinsi Jambi pemeriksaan di Prodia itu tdk di tanggung BPJS,” tambahnya.
Juga beliau tak lupa ucapkan rasa terima kasih atas nama Yayasan MPC dan LK3 kepada Dinsos, BAZNAS Tanjab Barat, Dishub Tanjab Barat dan Balai perlindungan Anak Balai Alyatama juga kerjasama sentra Kemensos yang ada di Palembang.
“Karena sejak beberapa tahun ini pemerintah menyambut dengan baik dan memberikan kemudahan pada penderita, melalui program BPJS. Sehingga, bagi mereka yang akan berobat bisa terbantu,” tuturnya.
Ketua Yayasan MPC Yuliawati juga mengharap pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi atau pusat lebih serius membantu penanganan penyakit Thalasemia.
“Supaya anak-anak kami bisa beraktivitas normal seperti anak-anak lainnya,” harap Uly.
Sementara itu, salah seorang orang tua dari anak yang menderita penyakit Thalasemia, bikin not warga Jalan Nelayan menyampaikan.
Dirinya sangat bersyukur masih ada organisasi atau orang-orang yang peduli terhadap nasib anak-anak mereka.
“Terutama mengucapkan terima kasih kepada terutama Yayasan Muslim Penuh Cinta (YMPC) Kabupaten Tanjab Barat yang telah berpartisipasi,” pungkasnya.(Yus)