Warga di Kab Sukabumi Protes, Penerima Bantuan Subsidi BBM jadi Kecemburuan Sosial
SUKABUMI, RBO – Di kabupaten Sukabumi bantuan langsung tunai (BLT) peralihan subsidi dari BBM bahan bakar minyak diduga banyak yang tidak tepat sasaran.
Ibarat pribahasa Sunda Nu Nabeuh-Nabeuh, Nu Ngampar-Ngampar, Nu Suebeuh-Seubeuh, Nu Lapar-Lapar (yang kenyang makin kenyang, yang lapar makin lapar, red).
Pasalnya, penerima bantuan tersebut hanya orang orang itu saja, sehingga banyak menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Karena yang tidak kebagian bantuan pun ingin sama merasakan ‘uang segar’ dari pemerintah.
Seperti pantauan wartawan yang terjadi di Desa Cikarang kecamatan Cidolog, Desa Cijulang kecamatan Bojong Lopang, desa Sinangresmi kecamatan Bojong Lopang dan tujuh desa di kecamatan Pabuaran 7 desa Kabuapten Sukabumi yang akan menerima bantuan pada Rabu nanti (14/09).
Beberapa masyarakat yang diminta keterangan oleh wartawan yang menerima BLT tunai semua mendapat bantuan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tiap bulan.
Sedangkan masyarakat lain masih banyak yang membutuhkan hanya bisa gigit jari dan mengelus dada, lantaran mereka hanya merasa jadi korban aparat desa kadus RT RW atas ketidakadilan ini.
Pantauan wartawan, banyak masyarakat yang protes bantuan numpuk, karena hanya orang yang itu lagi menerima bantuan.
Warga yang protes menyoroti sejauh mana kinerja Dinas Sosial kabupaten Sukabumi maupun pusat dalam menampung data. Harusnya tiap waktu itu diapdet, agar semua warga bisa kebagian.
Sebab, hampir semua yang menerima bantuan BLT BBM hari ini yang dibagikan di pos di desa-desa Kabupaten Sukabumi yang terima Rp 500.000 dengab rincian BLT BBM Rp 300 ribu dan BPNT Rp 200 ribu.
Padahal ada masyarakat lain yang tidak termasuk ke dalam penerima BPNT yang sama lebih membutuhkan untuk bantuan BBM ini. (A.Hidayat).