Wali Murid Terbebani Bayar Uang Parkiran dan Bangku, PPDB 2022 SMPN Sagaranten Jadi Polemik 

SUKABUMI, RBO – Penerimaan Peserta Didik Baru pada (PPDB) pada anggaran tahun 2022 di SMP Negeri Sagaranten Sukabumi, masih banyak ditemukan pungutan yang menjadi beban para orang tua siswa sampai saat ini.

Dugaan pungutan liar (pungli) tersebut, dirasakan setelah wali murid mengeluh adanya beban pembayaran yang harus dibayarkan, setelah anaknya duduk di sekolah tersebut.

Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber masyarakat menyebutkan, yang menjadi beban wali murid sampai saat ini, adalah untuk pembelian bangku dan parkiran, hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Salah seorang sumber dari wali murid membenarkan, jika anaknya yang sekolah di SMPN 1 Sagaranten Sukabumi dikenakan beban bayar bangku Rp 100, 000, bayar pembangunan lapang parkir Rp 75 000, dengan jumlah kurang lebih Rp 175 000, itu di luar kewajiban membayar Rp 400.000, ribu untuk seragam yang di butuhkan anak.

“Jadi total pembayaran kemarin masuk di SMP 1 Sagaranten persiswa baru, mencapai Rp 575 000 rupiah, dan masih menjadi beban kami,” ucap salah seorang siswa inisial (D) yang diamini wali murid lainnya saat menyampaikan keluhan, Rabu (21/12/2022).

Perlu diketahui, SMPN Sagaranten Sukabumi salah satu sekolah yang memiliki kemampuan layanan dalam bidang pendidikan.

Bahkan sebagian orang menyebut sekolah favorit yang banyak diminati orang tua dan anak anak untuk menyekolahkan di Sekolah tersebut. Hingga pada penerimaan siswa baru anggaran tahun 2022 kemaren jumlah  siswa kelas satu kurang lebih mencapai 245 siswa.

Namun dengan adanya dugaan praktek pungli ini sangat disayangkan karena akan mencemari nama baik dan julukan sekolah favorit.

“Kami wali murid pernah mendatangi kepala sekolah atas nama Wawan yang mengakui adanya pembayaran bangku dan parkiran, bahkan dibenarkan oleh komite,” kata inisial (D) wali murid menirukan bahasa kepala sekolah SMPN 1 Sagaranten.

Senada dengan itu, salah seorang wali murid yang lain membeberkan, jika dirinya sudah melunasi pembayaran bangku sekolah dan lahan parkir, namun sampai saat ini, lahan parkir yang dibebankan ke wali murid belum juga dibangun. (A. Hidayat).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *