Update Korban Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal Dunia

Hal itu dibenarkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Dari call center BPBD Cianjur, korban bertambah di mana yang meninggal 162 jiwa,” ujarnya dalam Instagram resminya, Senin (21/11).

Dalam keterangan resmi yang diterima wartawan, BPBD juga mengatakan bahwa korban luka-luka yang tercatat saat ini mencapai 326 orang. Sementara itu, pengungsi akibat gempa yang merusak 2.345 unit bangunan itu juga telah membuat sebanyak 13.784 orang harus mengungsi.

“Jalan Nasional Tapel Kuda Cugenang, Jalan Kabupaten Desa Cijedil longsor. Infrastruktur yang rusak ada jembatan dan jalan,” ungkapnya.

“Saat ini BPBD sedang melaksanakan pendataan serta assesment korban dan kerusakan dan melakukan evakuasi,” tulisnya lagi dalam keterangan tersebut.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 13.21 WIB. Guncangan juga dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Selain Jabodetabek, guncangan juga dirasakan di wilayah Bandung dan Sukabumi. “Magnitudo 5.6, pukul 13.21 WIB, lokasi 6.84 LS,107.05 BT (10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur-Jawa Barat),” demikian cuitan BMKG melalui Twitter.

Berdasarkan data BMKG, pusat gempa barada pada kedalaman 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. BMKG pun memastikan gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami. “Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG.

BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat, gempa bumi di Kabupaten Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86 derajat Lintang Selatan dan 107,01 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 kilometer.

Dari hasil pemantauan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

Sampai berita dimuat, wartawan RBO Kabiro Cianjur dan Korwil Bogor Raya masih melakukan verifikasi untuk kebutuhan berita lebih lanjut. (Tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *