Terima Keluhan Petani Soal Kelangkaan Pupuk, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Evaluasi Pengecer

0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second
https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

BANTAENG, RBO – Para pengecer pupuk yang memiliki kinerja buruk akan dievaluasi. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin yang didampingi Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, saat menghadiri Dialog Tani dan Panen Raya Padi di Desa Rappoa, Kecamatan Pajukukang, Jumat, 18 April 2025.

Dalam dialognya, Kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin itu menerima berbagai keluhan para petani yang salah satunya terkait kelangkaan pupuk yang masih terjadi di daerah ini.

Menyikapi hal tersebut,Bupati Bantaeng Uji Nurdin,langsung melakukan pengecekan stok pupuk digudang PT Sriwijaya yang beralamat di Tanetea kecamatan Pajjukukang Bantaeng

Setelah saya cek,kata Uji Nurdin, stock pupuk digudang Tanetea melimpah, sehingga kelangkaan tidak akan terjadi lagi, namun demikian, dengawasan harus kita perketat, karena Rupanya masalah sekarang ada pada pendistribusiannya ditingkat pengecer.

Oleh karena itu, Uji Nurdin mengingatkan, para pengecer pupuk untuk tidak main-main bekerja,sebab Pupuk ini tidak hanya menjadi kebutuhan bagi petani, namun juga masuk salah satu program prioritas Presiden Prabowo. Demi tercapainya swasembada pangan.

“Kalau ada pengecer tidak mampu melayani kebutuhan pupuk petani,maka Bupati akan mengganti yang baru, Jadi kalau petani ada masalah, bupati akan turun tangan langsung,” tegasnya.

Kepala daerah termuda di Sulsel ini menjelaskan, Penyelesaian kelangkaan pupuk menjadi fokus utama program petani bangkit. Mengingat,kelangkaan pupuk telah menjadi masalah utama yang dihadapi petani sebelum dirinya memimpin Bantaeng.

“Alhamdulilah, usai ditatapkan selaku Bupati Bantaeng saya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian,dan jatah kuota pupuk kita ditambah dua kali lipat,” ungkapnya.

Tak hanya itu,lanjut Uji Nurdin, Pemkab Bantaeng juga telah menyiapkan anggaran melalui APBD tahun anggaran (TA)2024-2025 sebesar Rp 3 milyar untuk pembelian pupuk non subsidi yang akan ditebus menjadi pupuk subsidi.

“Jadi stok pupuk di Bantaeng telah melimpah.dan mencukupi kebutuhan petani musim tanam tahun ini,saya berharap tidak ada lagi kelangkaan,” ujarnya.

Jika persoalan kelangkaan pupuk terjadi akibat spekulasi pendistribusian yang dilakukan para pengecer,maka kami akan evaluasi para pengecer yang kinerjanya tidak maksimal,” pungkasnya. (ALI)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *