Subang Bakal Buat TPA Jalupang Sanitary Landfill

0 0
Read Time:3 Minute, 19 Second

SUBANG,RBO – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP., menghadiri undangan Gubernur Jawa Barat untuk mengikuti Rapat Penanganan Sampah bersama Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia di Kantor Bupati Cianjur, Jl. Siti Jenab, Kampung Kebon Kembang, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu (9/8/2025).

Rapat ini dihadiri oleh para bupati dan wali kota se-Jawa Barat membahas strategi percepatan penyelesaian permasalahan sampah sebagai tindak lanjut mandat Presiden RI yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029.

Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq dalam arahannya menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk mencapai target penyelesaian masalah sampah pada 2029.

“Hari ini kita dengan Gubernur Jawa Barat sedang serius untuk kemudian menyelesaikan mandat dari presiden permasalahan sampah. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 adalah Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029,”ujarnnya .

“Perpres ini menjabarkan visi, misi, dan program Presiden terpilih dan disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Pak Gubernur telah memberikan arahan kepada seluruh bupati dan wali kota untuk melaksanakan mandat yang diperintahkan oleh Bapak Presiden RI untuk menyelesaikan permasalahan sampah selesai 100% pada tahun 2029. Banyak kendala dan tantangan iya, tapi kerjasama keras bersama, kebersamaan, saling menggandeng tangan, mudah-mudahan permasalahan selama ini menggeluti kita semua, bisa kita selesaikan,” timpalnya.

Menteri Hanif juga menyampaikan bahwa seluruh kepala daerah bersama Gubernur Jawa Barat telah menyepakati tekad bersama untuk mencapai target-target kebersihan dengan skema yang dikenal sebagai Adipura.

“Mudah-mudahan upaya ini mampu menjadikan negara maju dengan budaya bersih,” harapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan komitmen penanganan sampah dimulai dari tingkat rumah tangga dengan mengikat kebijakan pada reward dan punishment.

“Yang pertama, bagi daerah-daerah, baik daerah kabupaten maupun kota, serta kelurahan dan desa yang tidak melakukan pengelolaan sampah dengan baik sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup, maka kami tidak akan menurunkan bantuan. Pertama, bantuan desa, kemudian yang kedua, bantuan gubernur untuk kabupaten kota. Kenapa? Karena setiap bantuan harus menggerakkan orang kreatif dan inovatif dan memiliki tanggung jawab lingkungan,” jelasnya.

Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa KDM tersebut juga memaparkan program Gapura Sribaduga, lomba antar desa/kelurahan dengan hadiah Rp9 miliar untuk pembangunan 2026, dimana 40% penilaiannya berfokus pada kebersihan dan penanganan sampah.

Selain itu, mulai 20 Agustus akan digelar gerakan kebersihan serentak dari tingkat provinsi hingga rumah tangga, termasuk penobatan Mahkota Binokasih sebagai kabupaten/kota terbersih di Jawa Barat dengan hadiah Rp15 miliar dalam bentuk pembangunan.

“Kami juga akan menciptakan sekolah-sekolah bersih, piala namanya adalah Anugerah Pancawaluyo, sekolah terbersih itu. Nah satu kelas, satu toilet dan setiap guru fisika, guru kimia, guru biologi itu harus bisa melakukan pengelolaan sampah mandiri di sekolah. Ini pembelajaran penting. Sehingga nanti student tour dan outing kelas itu akan diarahkan pada pembentukan karakter anak-anak Jawa Barat untuk bisa mengelola sampah,” terang KDM.

Ditemui seusai rapat, Bupati Subang yang akrab disapa Kang Rey menyampaikan pandangannya terkait pembahasan tersebut.

“Jadi intinya tadi kita rapat dengan Menteri Lingkungan Hidup, dengan Pak Gubernur, ingin menuntaskan permasalahan sampah yang selama ini menjadi masalah besar di Jawa Barat. Ada beberapa solusi tadi yang disampaikan tentang bagaimana pengolahan sampah ke depannya bisa efektif tanpa memberikan pencemaran terhadap penghidupan,” katanya.

Di Kabupaten Subang hari ini sudah TPA Jalupang sedang proses, akan dibuat lebih baik lagi, dimana yang asalnya open dumping, akan kita buat sanitary landfill, agar ke depannya pengolahan sampah di Kabupaten Subang juga bisa lebih baik.

“Tapi nanti ke depannya ada formula-formula khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pak Gubernur untuk menuntaskan permasalahan sampah di Jawa Barat termasuk Subang,” ujarnya.

Kang Rey menekankan pentingnya peran masyarakat.

“Itu yang paling penting, karena tadi disampaikan oleh Pak Gubernur, sebaik-baiknya kita (Pemerintah) mengelola sampah, kalau kesadaran masyarakatnya masih belum bisa peka, itu sulit. Makanya dari itu, saya mengajak seluruh unsur masyarakat untuk lebih peka lagi terhadap sampah, lingkungan kita, agar pemerintah menyiapkan saranannya dan sisanya masyarakat yang melakukan,” pungkasnya. (A. Wahyudin)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *