BOGOR, RB.Online – Pertamina (Persero) telah resmi melarang pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 dengan media Jrigen atau Drum pasca ditetap kannya bahan bakar dari jenis tersebut sebagai JBKP (Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan) pengganti Premium.
Disayangkan prakteknya, masih selalu terjadi pelanggaran di lapangan terhadap aturan tersebut, dilakukan oknum oknum nakal demi suatu alasan termasuk alasan omset. Seperti yang ditemukan di SPBU 34-16609 di Kp. Pondok Bujang-Kalong 1 Kec. Leuwi Sadeng Kab. Bogor, misalnya yang ditemukan tengah loading (mengisi) kan BBM jenis tersebut (Pertalite) pada Minggu malam (19/06) lalu, ke dalam puluhan jerigen volume 25 liter.
Ketika hal tersebut di konfirmasikan media ini kepada pengawas SPBU tersebut, Ari, pada Rabu (22/6/22) menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan hal tersebut sebagai bentuk pelayanan urgen, hanya kepada si individu yang berasal dari pelosok wilayah pelayanan SPBUnya, yang mengambil itu untuk dijual eceran pada konsumen di plosok tadi untuk penggunaan rutin berkendara warga sehari hari diplosok.
Metode pembeliannya memang rata rata pakai jerigen dan mereka smua pelanggan tetap diSPBUnya, dengan transportasi pengangkutan beragam, ada yang cukup dengan motor jika jaraknya tidak jauh, dan jumlahnya pun sedikit, ada juga dengan mobil jika jaraknya jauh, dan itu jumlahnya partai karena kolektif, beberapa konsumen pengecernya nitip belanjanya, kesatu orang sesama pengecer, yang satu plosok daerah dengan yang belanja itu.
Ari menambahkan, di dalam sehari konsumen yang belanja pakai jrigen itu (berkisar) 15 ribu liter dirata rata, dari berbagai plosok wilyah marketing SPBUnya tersebut. Yakni tiga wilayah Kecamatan, yaitu Kec Leuwi Sadeng, Kec Cigudeg dan wilyah Kec Sukajaya.
Ari pun menyatakan, di pihaknya akan menghentikan cara penjualan BBM Pertalite tersebut jika diSPBU lain nya pun, tak melakukan penjualan BBM Pertalite ke jrigen.
“Karena sudah menjadi rahasia umum, bahwa SPBU sepanjang jalur Leuwi Liang hingga Cigudeg, masih menjual BBM Pertalite ke jerigen,” tandas Ari. (Asep Didi)