SMPN 2 Cibadak Tertutup Soal Revitalisasi, Wartawan Dicegat dan Disodori Amplop
Sukabumi, RBO – Kedatangan kami ke SMPN 2 Cibadak awalnya hanya untuk menjalankan tugas sosial kontrol, khususnya menanyakan soal pembangunan revitalisasi di sekolah tersebut. Namun, yang kami temui di lapangan justru jauh dari harapan.
Begitu sampai di lokasi, kami langsung dicegat satpam sekolah. Bukannya diarahkan ke ruang kepala sekolah atau ke lokasi bangunan, kami justru diminta menunggu di pos satpam. Kami menuruti arahan itu dengan harapan setelahnya akan ada pihak sekolah yang bersedia memberikan keterangan.
Waktu pun berjalan cukup lama, sekitar setengah jam kami duduk menunggu. Hingga akhirnya muncul seseorang yang datang dengan membawa sebuah amplop. Tanpa basa-basi, amplop itu diserahkan kepada kami. Dari bentuk dan cara penyampaiannya, amplop itu diduga berisi uang.
Namun, dengan tegas kami menolak. Sebab, tujuan kedatangan kami jelas: ingin mendapat informasi soal pembangunan revitalisasi, bukan menerima sesuatu yang bisa menimbulkan prasangka.
Kejadian itu justru membuat tanda tanya besar. Mengapa pihak sekolah begitu menutup akses informasi? Apa alasan hingga sosial kontrol yang seharusnya disambut dengan keterbukaan malah berujung pada dugaan upaya pemberian amplop?
Padahal, program revitalisasi sekolah memakai anggaran negara yang tentunya bersumber dari rakyat. Sudah seharusnya penggunaan dana tersebut transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Tanpa adanya keterbukaan, wajar bila masyarakat curiga ada sesuatu yang tidak beres di balik pembangunan itu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMPN 2 Cibadak belum juga memberikan keterangan resmi. Baik soal insiden dugaan pemberian amplop kepada wartawan, maupun terkait transparansi program revitalisasi yang sedang berjalan di sekolah tersebut. (Amud)
