BOGOR, RB.Online – Maksud ingin rekreasi sekedar melepas suntuk juga jauhi hiruk pikuknya kehidupan perkotaan, ke destinasi wisata alam di belahan Barat Kabupaten Bogor, yakni suatu objek wisata alam berupa Situ (danau : red).
Objek ini milik warga sekaligus pemdes Koleang Kec Jasinga, itu bernama Kadongdong yang sebelumnya pernah menjadi objek favoritku untuk merefresh kondisi kebatinan bersama, kini ternyata tak lagi seperti itu disaat kembali datangi pada Rabu Pagi, (18/5/2022) lalu.
Pasalnya, dimulai dari akses jalan masuk guna keliling menikmati sikon asri dan alaminya lokasi, hingga kondisi sarana di sekitar lokasi dan sanitasinya sudah tak terawat lagi seperti sebelumnya.
Jalan pinggiran keliling Situ, banyak genangan air comberan dan becek berlumpur, fasilitas toilet penunjang keasrian sani tasinya pun kini nampak sudah rusak tak terawat
Padahal, itu belum lama selesai dibangunkan lagi dari satu program APBD, proyek penunjukan langsung (PL) dari pihak Disbudparekraf Kab. Bogor kepada rekanannya pada periode TA 2021 (Menurut info warga setempat : red) yang tak mau namanya dipublish.
Pendek kata, suasana juga situasi asri di objek tersebut, sekarang telah bekurang terhempaskan peradaban dua tahun ini, (masa pandemi covid-19 yang berkepanjangan) di negeri ini (khususnya).
Terlepas dari keluhan itu semua, terbesit inovasi dan inspirasi batin sebagai putra daerahnya saat ini, agar bagaimana caranya bersama ini mengembalikan, kondisi Setu Kadongdong untuk beragam kebutuhan seperti sebelumnya dulu secara komprehensif.
Dengan kedepankan visi bersama, untuk bisa kembali menjadikan Setu Kadongdong, berpotensi sebagai objek wisatanya sekaligus sumber ragam potensi ekonomi, Rakyat dan Pemdes hingga hak retributif PAD Kab Bogor bahkan Pemprov Jabar.
Sebagai wujud dukungan daerah kepada program pemerintah pusat, untuk pemberdayaan asetnya di daerah otonom. Salah satunya, pemberdayaan potensi objek pariwisata alam hayati, untuk geliat pemulihan-peningkatan ekonomi nasional pasca Pandemi.
Dimintai pendapatnya melalui pesan WhatsApp pribadinya, Kadisbudparekraf Kab. Bogor, Deni Khumaidi, menyatakan, bahwa sesuai data milik kedinasannya, di wilayah Kab Bogor ini ada lebih dari 90 objek Situ.
Salah satunya Setu Kadondong itu, termasuk dalam Situ yang diluasnya hektaran, yakni hampir 5 hektaran areanya yang digenangi, dan sekitar 2 kilo meter ruas jalan mengitarinya.
“Kesemuanya tidak dipungkirinya, perlu satu penanganan khusus dari semua pihak,” ucapnya.
Deni menambahkan, bahwa dipasca Pandemi saat ini, wisata alam kini jadi trend pilihan banyak pihak yang mmbutuhkan healling, refreshing serta hiburan natural, yang tak merusak isi dompet tapi efektif di dampak positif heallingnya, termasuk di objek Setu Kadongdong.
Menurutnya, masih terkendala dilema dalam perizinan juga kebijakan kewenangan, untuk cara dan proses pengelolaan resminya dari Pemda itu belum pernah berjalan.
“Dalam kondisi nyatanya saat ini, kami hanya bisa mengandalkan dari inisiatif serta kreatifitas warga sekitar saja. Baik itu kelompok, komunitas maupun oleh BUMDes di wilayahnya,” ujarnya.
“Makanya hal tersebut, kami pandang yang penting bagaimana caranya Situ nya terawat dan warga sekitar lokasi merasakan manfaatnya, sebelum lebih lanjut Kita kelola dan bina bersama nantinya,” tutur Deni.
Berbeda, dikonfirmasi terkait hal serupa, Ketua Paguyuban Kades di Kec Jasinga, Nurohman, ikut menyatakan. Menurutnya memang benar, objek itu aset vital dan potensial warga desa Koleang Kec Jasinga. Itu jadi penting dikembangkan, menjadi potensi pembangkit dan penggerak ekonomi dan perekonomian warganya juga pemerintah.
“Baik di wilayah desa nya sendiri maupun bagi Pemda, itu terkait sumber PAD nya. Dan semuanya itu masih menunggu progres lebih lanjut, dari tindak lanjut yang tengah diurus oleh pihak Pemdes Koleang,” beber Nurohman melalui pesan WhatsAppnya.
Sedangkan dari Kades wilyahnya sendiri, Adung Abdurrohman, tidak ada sepatah kata pun keluar sebagai jawaban, terkait yang dipertanyakan oleh RB.Online.
Meski terlihat dinotifikasi chat WhatsAppnya, pesan yang dari RB.Online telah dibaca di tandai dua checklist biru di pojok bawah pesan. Diduga mungkin lagi tak berselera komunikasi ke wartawan yang menghubunyinya.
Sekedar menginformasikan, kepada para calon pengunjung (wisatawan Situ Kadongdong : red), untuk memudahkannya menempuh rute, sesuai tempat/daerah asalnya, ke objek wisata tersebut silahkan simak arahan di bawah ini. Karena, kelancaran di perjalanan, kenyamanan di lokasi, merupakan hal sangat membanggakan bagi Kami warga Bogor.
Bagi pengguna sarana transportasi Kereta Api, dari stasiun KA Parung Panjang sekitar 31 Km, perjalanan lancar sekitar 1 jam 20 menit. Stasiun KA Paledang Kota Bogor skitar 52 Km, perjalanan lancar sekitar 2 jam-an.
Bagi pengguna transportasi Bis AKDP/AKAP, Terminal Baranangsiang sekitar 54 Km, perjalnan lancar sekitar 2 jam 15 menitan. Dari Terminal Bubulak atau Laladon di perkirakan skitar 45 Km, perjalanan lancar sekitar 1 jam 50 menitan.
Lalu dari Terminal Leuwiliang sekitar 29 Km, perjalnan lancar sekitar 1 jam-an. Dan jika itu dari terminal Jasinga (Pasar Tohaga Sipak) itu sekitar 5,3 Km perjalanan lancar sekitar 10 hingga 15 menit saja.
Demikian sekilas koreksi, solusi dan promosi dari Kami, untuk akselerassi mengangkatkan potensi asset sekaligus objek wisata di wilayah Kami. (Asep Didi/Tim)