LUBUKLINGGAU, RB – Mengingat pentingnya peningkatan mutu pendidikan dalam sekolah, sangat diperlukannya sarana dan prasana yang ada di sekolah sebagai aspek penunjang pembelajaran bagi siswa maupun siswi dalam mengembangan ilmu pendidikan.
Salah satunya seperti yang ada di SMPN 15 Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang baru-baru ini menyelesaikan pembangunan lapangan bola volly.
Berdasarkan pantauan, tahap awal pembangunan Lapangan Voly tersebut sangat disayangkan, pasalnya baru satu minggu selesai dikerjakan bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan.
Tampaknya asal dikerja, beberapa bagian dari bangunan tersebut sudah ada yang mengalami keretakan yang cukup parah, dan juga terdapat bagian yang gompel serta belum selesai di plaster.
Salah seorang guru BK (Bimbingan Konseling) Bagio mengakui bahwa bangunan tersebut ialah Lapangan Voly dengan ukuran 14 m x 14 m dan baru selesai di bangun satu minggu yang lalu.
Dikatakan subagio, pada wartawan media ini, jika mengenai dana yang diperuntukan untuk pembangunan lapangan tersebut saya tidak begitu paham karna bukan bagian saya, yang pasti itu dana sekolah.
“Saya kurang paham anggaran mana yang digunakan, yang jelas itu anggaran dari sekolah”, kata Bagio, saat di bincangi di halaman SMPN 15, Kamis (04/02/2021).
Dijelaskan, dalam proses pembangunan lapangan tersebut tidak menggunakan tenaga tukang, melainkan menggunakan tenaga guru disekolah.
“Kalau seandainya menggunakan tenaga tukang biaya upah nya lebih besar, sedangkan kalau kami sendiri yang mengerjakan itu bisa setengah nya”, jelas Bagio.
Sementara itu, penjaga sekolah SMPN 15, Kelik, menjelaskan sepengetahuan dirinya untuk dana pembangunan lapangan bola volly tersebut di bangun dari hasil patungan (swadaya) para guru.
“Guru itu patungan pak, ada yang beli bata, ada yang beli pasir dan semen, ada juga yang membantu dalam bentuk uang, itu menurut sepengetahuan saya pak”, pungkasnya.
Sampai berita terekspos sudah empat kali ditemui kepala sekolah smp 15 namun tidak berhasil bahkan dihubungi melalui via telepon genggam dan wa tidak tersambung. (M.Ikbal/As).