Retakan Panjang di Badan Jalan Bibir Jurang, Longsor Hantui Warga Cidokom Rumpin

BOGOR, RB.Online – Retakan memanjang pada badan jalan sekitar bibir jurang Kali Cianten, di wilayah RT 01/03, Kp. Cidokom Desa Cidokom Kec. Rumpin Kab. Bogor dicemaskan warga yang sekedar ikut melintasi, terlebih warga yang bertempat tinggal disana.

Menurut sumber warga setempat mengatakan, retakannya dari waktu ke waktu tambah panjang, bahkan sudah lebih dari sepuluh tahun terus bertambah, meski sudah sering diperbaiki pihak dinas PUPR kabupaten Bogor, tapi tetap masih mengkhawatirkan.

Karena perbaikannya itu, hanya sebatas menutupi retakannya saja. Dengan hanya menambalinya, di permukaan badan jalan yang terlihat retakannya, bukan dengan dipasangi TPT di bawah jurangnya.

Terlebih, titik keretakannya itu tampak jelas di sekitar (STA KM 3, 200-421 dari arah Ciampea-Gobang). Dengan ditandai papan peringatan di kanan kiri bahu jalannya, lengkap dengan barikade portal pada lokasi retakannya, yang tampak amblasannya.

Hal itu, agar tidak dilintasi para pengendara, mobil roda empat hingga lebih dijaga dan diatur warga relawan disekitarnya,” terang warga.

Seperti Komeng salah seorang warga yang saat itu ditemui RB.Online di lokasi barikade, ia tengah jaga dan atur lalu-lalang arus kendaraan dikedua arah, bersama warga lainnya.

“Wah, kebetulan ini lagi ada di rumah Pak, selagi saya serta teman teman sehat pasti turun tangan ngatur lalu lintas begini. Demi keselamatan para pengguna jalan, terlebih para pengendara daerah luar, yang tak tahu sikon jalan disini. Karena suka ada yang nerobos portal terutama pemotor, yang tak tahu adanya bahaya,” ucap Komeng, Minggu (09/01/2022).

Retakan Panjang di Badan Jalan Bibir Jurang, Longsor Hantui Warga Cidokom Rumpin

“Kecuali mungkin setelah nanti kondisi jalan benar benar diperbaiki, pasang TPT dibawah jurangnya, tebing jalannya ini pasti aman bagi Kami semua, termasuk penggunanya juga,” tambah Komeng.

Sementara itu, Kades Cidokom Tatang, menjelaskan hal terkait. Menurut pengakuannya, pihaknya terakhir kali mengajukan tahun 2019 lalu, kepada pihak Dinas PUPR Kab. Bogor, via Ka UPT Jalan Jembatannya di Leuwiliang. Namun di tunggu hingga sekarang belum ada kabar, terkait kapan direalisasikannya.

“Nah, bagus itu. Saya selalu nunggu wartawan yang berkepedulian kuat bagi kepentingan warga masyarakat, apalagi jika menyangkut kondisi dari amblasan/retakan pada ruas jalan tersebut, Pak. Karena warga desa kami sudah mulai bosan serta pesimis, pak. Mengingat kondisi amblas-retaknya badan jalan tersebut, itu sudah lebih dari sepuluh tahunan,” ujar Tatang.

Pihaknya mengaku sudah berkali kali memperbaiki lapisan di atas retakannya saja, tapi sama juga bohong, karena itu harus dipasangi TPT di bawah jurangnya.

“Pemdes, terakhir kali mengajukan kembali itu ke Dinas PUPR via UPT terkaitnya pada 2019, tapi sampai sekarang ini belum ada tindak-lanjutnya, sesuai yang kami harapkan,” tandas Tatang kepada RB.Online saat itu.

Terpisah, dihubungi via WhatsApp nya, Eko (Ka. UPT JalJem Wilayah V Leuwiliang), guna dimintai penjelasannya pada urusan terkait, hingga di turunkannya berita ini, tak pernah merespon. (Asep Didi/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *