Reses Sidang Pertama 2022/2023, Rangga Kunjungi Pulau Tanakeke: Diawali Desa Mattiro Baji

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

TAKALAR, RBO – Kegiatan reses merupakan wadah menampung aspirasi masyarakat, pelaksanaan Reses ini merupakan masa Persidangan Pertama Tahun 2022/2023.

Rangga adalah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari fraksi partai golkar sebagaimana jadwal bamus akan berlangsung dari tanggal 16 – 23 November 2022.

Fahruddin Rangga mengawali pelaksanaan reses kali ini di Daerah Pemilihannya Desa Mattiro Baji Kecamatan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar pada hari ini dan tetap mengikuti protap protokol kesehatan masa pandemi covid 19.

Sebagaimana jadwal yang telah disusun oleh Tenaga Pendamping (TP) titik pertama yang di mulai dilaksanakan hari ini Sabtu (19/11/22) dan hari ke kedua selanjutnya Minggu (20/11/22) Desa Rewataya yang merupakan titik kedua.

Desa Tompotanah titik ketiga Senin (21/11/22), Desa Maccini Baji titik keempat Selasa (22/11/22) dan Desa Balangdatu secara keseluruhan berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar merupakan titik kelima (23/11/22) dan titik terakhir sekaligus penutup masa reses.

Rangga begitu sapaannya lebih jauh menjelaskan, bahwa pelaksanaan reses kali ini masih tetap mengikuti standar protokol kesehatan sebagai protap masa pandemi covid 19.

“Dan standar protokol kesehatan ini tetap mewajibkan setiap peserta atau undangan yang hadir menggunakan masker,” ucap Rangga.

Tim pendamping di setiap desa menyiapkan hand sanitizer dan mengatur memeriksa suhu badan setiap peserta menggunakan termogan atau pengukur suhu badan.

Lebih lanjut Rangga menjelaskan, perlu dipahami secara bersama bahwa Reses ini merupakan wadah untuk menyerap aspirasi dan mendengar secara langsung masukan serta informasi masyarakat yang telah memberi amanah dan tanggungjawab kepada kami selaku wakil rakyat di DPRD Sulsel.

“Sehingga sangat penting untuk ikut hadir dalam pelaksanaannya, karena informasi, pandangan dan harapan yang tersalurkan aspirasi dari masyarakat dapat terwadahi melalui kegiatan reses ini, karena inilah tempat dan kesempatan untuk disampaikan,” kata Rangga.

Salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam reses ini, Dg. Nai menyampaikan harapannya terkait kebutuhan masyarakat nelayan diantaranya permintaan alat tangkap jaring, ketersediaan mesin kapal, takin pengikat dan bibit rumput laut.

“Kami harap, agar dapat diberikan karena merupakan kebutuhan masyarakat nelayan, dan kendala kesulitan listrik karena saat ini masih menggunakan mesin genset yang jam operasionalnya sangat terbatas serta memerlukan bantuan masjid yang ada di pulau tanakeke,” ucap Dg Nai.

Rangga dengan tegas langsung menyikapi harapan masyarakat satu persatu bahwa semua informasi dan masukan yang disampaikan akan diperjuangkan dalam pembahasan APBD berikutnya.

Lebih jauh Rangga mengatakan, semua masukan dan informasi yang berkembang di dalam dialog reses ini masih sangat di dominasi kebutuhan dan usulan masyarakat seperti sarana dan prasarana nelayan baik berupa alat tangkap maupun mesin kapal.

“Para pengujung dan undangan reses, peserta kembali diingatkan dan sangat berharap percepatan penyaluran pembahasan tahun selanjutnya,” kuncinya. (Arsyad Sijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *