Ratusan Masyarakat Bantaeng Antusias Saksikan Festival Kaloli dan Tarian Adat Kolosal
BANTAENG, RBO – Dalam Rangka memeriahkan Hari Jadi Bantaeng Ke-770 pada 7 desember 2024 mendatang, Pemerintah Kabupaten Bantaeng melaksanakan Festival Kaloli dan Tarian Adat Kolosal di lapangan Tribun Pantai Seruni, Kamis (5/12/2024)
Festival Budaya Butta Toa tersebut, diinisiasi Dinas Pariwisata kabupaten Bantaeng yang menjadi salah satu agenda rangkaian kegiatan peringatan hari jadi Bantaeng ke-770 tahun 2024.
Dalam pelaksanaannya, Festival Kaloli kali ini, diawali Parade Budaya yang diikuti sejumlah kontingen perwakilan dari seluruh OPD dan instansi vertikal serta komunitas dan organisasi dari 8 Kecamatan se-Kabupaten Bantaeng.
Selain diikuti sejumlah OPD dan sejumlah instansi dan Organisasi masyarakat (Ormas), Festival Kaloli juga di meriahkan oleh Kerukunan Keluarga suku dan ras dari berbagai Kabupaten dan komunitas seni bela diri yang ada di Bantaeng.
Dari sejumlah komunitas,suku dan ras yang turut memeriahkan kegiatan tersebut diantaranya, Kerukunan keluarga masyarakat Bone, Toraja, Jawa dan juga Duta Pelajar serta Komunitas seni bela diri Pammanca’ Pagar Nusa,
Saat pawai, mereka tampil mengenakan busana adat dengan beragam corak dan warna khas Bugis Makassar.
Selain itu, para peserta juga menyajikan beragam kuliner makanan tradisional khas daerah masing-masing yang dicicipi bersama-sama seluruh Unsur Forkopimda dan masyarakat Bantaeng.
Parade Budaya juga dimeriahkan suguhan atraksi Barongsai yang dimainkan oleh komunitas Kerukunan Keluarga Tionghoa binaan Yayasan Budi Mulia serta Reog Ponorogo oleh Kerukunan Keluarga Jawa.
Tampak ratusan masyarakat hadir memadati Lapangan Tribun Pantai Seruni, mereka sangat antusias menyaksikan berbagai tarian adat yang dipersembahkan oleh ratusan pelajar dari berbagai sekolah
Selain diikuti ratusan pelajar, parade budaya juga dimeriahkan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta para ibu-ibu ASN dari sejumlah instansi, organisasi dan sanggar seni.
Tari Pole Massal,adalah salah satu tarian yang memukau penonton,tarian ini dimainkan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama antara satu dan lainnya dengan gerakan saling melengkapi.
“Ada juga Tari Reog Ponorogo, tari seni yang berasal dari Bali ini menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak berukuran sangat besar yang dikenakan penari sambil dimainkan dengan gerakan meliuk-liuk.
Adapun Tari Pamanca, tarian perpaduan seni tari dan bela diri khas sulawesi selatan, dimana tarian ini juga dilakukan oleh banyak penari yang menampilkan ragam gerak dengan memperlihatkan kekompakan antara penari satu dan lainnya saling melengkapi.
Kemudian Pencak Silat khas Sulawesi Selatan, tarian ini dikenal dengan nama manca’ atau menca, gerakan tari juga merupakan perpaduan gerak seni tari dengan seni bela diri yang dibuat secara kolosal, selain itu.
Ada juga Tari Paddekko yang juga berssal dari Sulawesi Selatan, tarian ini kerap disuguhkan oleh masyarakat sulsel secara turun temurun disetiap upacara adat.
Tampak hadir pada kegiatan Parade Budaya tersebut yakni,Pj. Bupati Bantaeng, Andi Abubakar beserta Pj. Ketua TP. PKK Bantaeng Andi Raodhayanti, Dandim 1410 Bantaeng Letkol Inf.Eka Agus Indarta beserta Ketua Persit KCK Bantaeng Ny. Meri Eka Agus Indarta, Kapolres Bantaeng AKBP Nur Prasetyantoro Wira Utomo, Kajari Bantaeng Satria Abdi SH.MH beserta Ketua IAD Bantaeng Ny. Lenny Satria,
Terlihat juga Ketua DPRD Bantaeng H.Budi Santoso beserta Ny. Suharti Mangun Karim, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng Anita Regina Sigit dan para Pimpinan OPD lingkup Pemkab Bantaeng. (ALI)