Rakor Food Waste DKP Kab Bogor bersama Bapnas dan FOI

0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second
https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

CIBINONG, RBO – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Food Waste bersama Badan Pangan Nasional (Bapnas) dan Foodbank of Indonesia (FoI) pada Selasa 25/7/2023 yang bertemakan “Selamatkan Pangan Mengurangi Rawan Pangan”.

Rapat koordinasi yang dilaksanakan digedung serbaguna I Pemerintah kabupaten Bogor dihadiri oleh kepala dinas (Kadis) Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sigit Wibowo, SH, M.SI, Sekretaris Daerah (Sekda) Burhanudin sebagai perwakilan PLT Bupati kabupaten Bogor, Ketua KADIN kabupaten Bogor, serta para perwakilan SKPD, Camat, kepala Desa, PKK serta para Akademisi dan para tamu undangan lainnya.

Acara yang dibuka langsung oleh Sekda Burhanudin sebagai perwakilan PLT Bupati kabupaten Bogor dalam paparannya mengatakan, didalam kajian Bapnas timbunan food waste pada tahun 2000 dan 2019, ada 23 sampai 48 juta ton pertahun atau setara dengan 115 atau 184 kilogram pertahun per kapita, dimana 80 persen berasal dari sektor rumah tangga akibat dari kelebihan porsi dan penyajian 50,18 persen karena kurangnya edukasi.

“Timbunan food waste ini menimbulkan kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan, hasil study ditahun 2022 di Desa Jayaharjja kecamatan Sukajaya dan Kelurahan Cibinong kabupaten Bogor food loss menunjuk 428.802 ton pertahun atau setara dengan 77 kilogram per kapita pertahun, potensi kerugian ekonomi mencapai Rp.11,59 triliun pertahun,” jelas Sekda.

Menurutnya, nasi pangan paling banyak dibuang sekitar kurang lebih 37,7 persen pertahun, sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kecukupan energi dan zat gizi 3,1 sampai 10,1 persen penduduk kabupaten Bogor perhari.

Penomena food waste ini eronis karena berdasarkan peta ketahanan dan kerentannan pangan tahun 2022 di kabupaten Bogor masih terdapat sebayak 87 Desa/Kelurahan yang termasuk kategori darurat atau rentan rawan pangan yaitu sebanyak satu Desa, Desa Cisarua kecamatan Sukajaya termasuk prioritas nomor satu sangat rentan rawan pangan yang empat tahun lalu pernah terjadi bencana alam.

“Sembilan Desa termasuk prioritas dua atau rentan dan Tujuh puluh tujuh Desa termasuk prioritas tiga atau agak rentan terlebih saat ini penanganan kerawanan dan stunting juga isu
prioritas nasional, penanganan food waste merupakan komitmen korporasi lintas sektor,” terangnya.

Sekda menyebut, untuk itu pemerintah bersama segenap stakeholder serta swasta, akademisi komunitas, media dan masyarakat perlu bersenergi mengambil langkah kebijakan dan merumuskan berbagi kebijakan dalam upaya pencegahan pengamanan food waste dan foodloss.

Lanjut Sekda, Pemerintah kabupaten Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) telah bekerjasama Foodbank of Indonesia untuk mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat menjembatani antara masyarakat dan perusahaan yang berlebihan makanan dengan yang membutuhkan.

“Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu mengurangi setengahnya limbah pangan berkapita global ditingkatkan ritel dan konsumen dan mengurangi kehilangan makanan sepanjan rantai produksi dan kehilangan pasokan paska panen,” ungkapnya.

Sigit Wibowo, SH, M.SI selaku Kepala Dinas Ketahan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor dalam sambutannya menyampaikan dalam kegiatan penanganan rawan pangan kabupaten/kota Rapat Koordinasi Sub kegiatan tahun anggaran 2023 diantaranya.

“Rapat koordinasi food waste dihadiri 100 orang peserta terdiri dari OPD pemerintah kabupaten Bogor, Akademisi, Camat sekabupaten Bogor, TP PKK, swasta, Kadin kabupaten Bogor, komunitas, media dan stakeholder lainnya,” paparnya.

Sigit menerangkan, tujuan kegiatan dalam rangka menyebar luaskan informasi tentang food waste, melaksanakan koordinasi dengan semua pihak diantaranya dengan Pemerintah, Akademisi, Swasta, Komunitas, Media dalam upaya mengurangi food waste dikabupayen Bogor.

Hadir sebagai nara sumber Direktur kewaspadaan pangan dan gizi Badan Pangan Nasional, Akademisi peneliti Food Waste kabupaten Bogor, Food Waste Foodbank of indonesia adapun materi gerakannya “selamatkan Pangan untuk mencegah food waste atau boros pangan.

Lanjut Sigit, kegiatan ketahanan pangan di tahun 2023 sampai bulan Juli 2023 ini yang disalurkan dimasyarakat untuk pengentasan daerah rentan pangan (PDRP) merupakan sembako, kornet sapi, minyak goreng, sarden dan tepung terigu untuk 450 keluarga yang tersebar di Empat puluh delapan desa di tujuh kecamatan

“Sementara, penyaluran sandang dan pangan berupa beras untuk daerah rentan rawan pangan tiga puluh enam ton untuk 1600 KK yang tersebar dua puluh kecamatan delapan puluh lima Desa,” ujar Sigit.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pemberian pangan tambahan dilokasi PPG stunting tambahan pangan 250 balita dan 100 ibu hamil tersebar di 14 Desa di dua Kecamatan, selanjutnya adalah bantuan pasilitas pekarangan pangan kelompok berdikari baby stutinting 13 Desa.

“Untuk pertanian masuk sekolah kita sudah bekerjasama dengan kemungkinan korban pumpinh 100 siswa sekolah, sosialisasi B2SA atau beragam bergizi seimbang dan aman,” katanya.

Sementara Ir. Irma Yulianti Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawannan Pangan saat dimintai tanggapannya mengatakan untuk mengatasi stutinting dan food waste.

“Kita harus berkolaborasi dengan berbagi stakeholder seperti Pemerintah, Akademisi, Swasta, Komunitas, TP PKK dan media,” tandasnya. (Tono)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *