Program Revitalisasi SDN Warungkiara 1 Langgar Aturan? Material Diduga Tidak Sesuai Spek

0 0
Read Time:1 Minute, 23 Second

Sukabumi, RBO – Program revitalisasi yang seharusnya meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di SDN Warungkiara 1 justru menimbulkan tanda tanya besar.

Proses rehabilitasi ruang kelas di sekolah tersebut diduga tidak menggunakan material sesuai spesifikasi teknis (spek) yang telah ditetapkan pemerintah.

Pantauan awak media di lokasi, terlihat seorang pekerja tengah merangkai rangka balok menggunakan besi berdiameter 10 mm biasa. Besi tersebut diketahui bukan material standar sesuai ketentuan teknis konstruksi bangunan sekolah.

Padahal, penggunaan baja tulangan yang sesuai standar sangat penting untuk menjamin kekuatan struktur bangunan.

Jika mutu material dikurangi, daya tahan bangunan otomatis melemah dan bisa membahayakan keselamatan siswa maupun guru yang beraktivitas di dalam kelas.

Temuan tersebut semakin menguat setelah seorang guru yang juga diduga terlibat dalam kepanitiaan pembangunan membenarkan bahwa rangka kolom memang menggunakan besi ukuran 10 biasa.

Pengakuan ini menambah sorotan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan program revitalisasi.

Sebagaimana diketahui, proyek revitalisasi sekolah yang bersumber dari anggaran pemerintah diwajibkan mengikuti spesifikasi teknis berbasis Standar Nasional Indonesia (SNI). Yaitu SNI 2847:2019 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), ukuran tulangan balok minimal umumnya 12 mm ke atas.

Aturan diatas bertujuan agar kualitas bangunan sekolah terjamin, tahan lama, serta memenuhi standar keamanan, terutama di daerah yang rawan bencana.

Praktik penyimpangan material seperti ini dikhawatirkan akan menurunkan mutu bangunan, sekaligus merugikan negara karena dana publik tidak dimanfaatkan sesuai peruntukan. Lebih jauh, jika konstruksi tidak memenuhi standar, potensi kerusakan dini bahkan risiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja.

Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah maupun pelaksana proyek belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penggunaan material di luar spesifikasi tersebut.

Masyarakat berharap ada pengawasan lebih ketat dari dinas terkait agar program revitalisasi benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi dunia pendidikan. (Amud)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *