BANDUNG, RBO – Rasanya cukup sulit untuk memilih kosa kata yang tepat untuk melukiskan tulusnya jejak pengabdian organisasi pegiat pariwisata terkemuka di tanah air ini, yaitu PRAWITA GENPPARI.
Dari hari ke hari, dari waktu ke waktu selalu saja ada terobosan inovatif dalam memajukan pariwisata di Indonesia. Tentu bukan hal yang mudah bagi organisasi yang independen ini menapakan sejarah pengabdian selama 21 tahun, yaitu sejak tahun 2001 meskipun saat itu masih berbentuk yayasan.
Program kerja dan kegiatannya di tengah masayarakat sangat nyata padahal organisasi ini beroperasi secara mandiri, artinya tidak dibiayai Pemerintah.
Sepak terjang terbaru adalah mendirikan Perkumpulan atau Persatuan Wartawan Pariwisata Indonesia (PERWAPI) yang merupakan salah satu Badan Otonom Organisasi yang fokus dalam mewartakan.
Sekaligus mempromosikan hal – hal yang terkait dengan kepariwisataan, baik objek wisatanya, seni budayanya, atau makanan/ minuman khas daerahnya sebagai satu kesatuan dalam desain kepariwisataan Indonesia.
“PERWAPI bisa bekerja sama dengan para pengelola objek wisata, hotel, rumah makan/ restaurant untuk mengenalkan dan sekaligus mempromosikannya agar semakin dan cepat dikenal oleh wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Selasa (5/7/2022).
Hal tersebut ia sampaikan setelah pada hari Minggu (3/7) menyelenggarakan pelatihan ‘Travel Journalist’ angkatan ke -3 yang diikuti oleh 9 orang peserta dari Magelang, Tegal, Cilacap dan Bandung.
Menurut Dede, pelatihan ini dimaksudkan untuk mencetak para wartawan yang profesional dan fokus di bidang kepariwisataan. Semangat yang dimiliki oleh banyak pegiat wisata dalam melahirkan desa – desa wisata harus diimbangi dengan upaya untuk mengenalkan dan sekaligus mempromosikannya.
“Jangan sampai setelah SK Desa Wisata diperoleh oleh suatu desa, tetapi desa-nya masih tetap sepi dari kunjungan wisatawan. Untuk itulah promosi menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam desain pengembangan desa wisata itu sendiri,” ujar Dede.
Ia menyebut, dengan lahirnya para awak media yang fokus di bidang kepariwisataan ini akan menambah energi baru dalam pengembangan wisata di tanah air. Mereka akan piawai dalam memilih kosa kata yang sangat persuasif sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjungi obje – objek yang ia tulis.
“Untuk itulah Prawita GENPPARI selalu berfikir untuk memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara, sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi masyarakat melalui bidang pariwisata,” pungkas Dede mengakhiri percakapan. (Asep Didi).