SUMEDANG, RB.Online – Sejumlah pedagang kaki lima yang berada disekitar taman telur dikagetkan oleh kedatangan sejumlah polisi anggota Polres Sumedang.
Mastono (53) salah seorang pedagang Kupat Tahu di taman telur Sumedang mengaku kaget oleh kedatangan sejumlah polisi ke lapak dagangannya.
“Saya kaget sekali, pak polisi memborong semua dagangan saya, tiga puluh bungkus kupat tahu saya diborong habis polisi,” ujarnya, Jumat (20/08/2021).
Kali ini Polres Sumedang berinisiatif memborong dagangan dari sejumlah pedagang kaki lima untuk dibagikan kepada warga sekitar taman telur Sumedang.
Program ini merupakan kegiatan rutin Jumat berkah Polres Sumedang untuk memberikan santunan berupa nasi kotak/makan untuk warga sekitar.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto yang diwakili Wakapolres Sumedang KOMPOL Asep Agutoni saat mempimpin kegiatan bakti sosial tersebut mengatakan, jajarannya setidaknya telah memborong tiga gerobak PKL untuk dibagikan dagangannya kepada warga sekitar.
“Alhamdulillah saat ini kami telah memberikan kebahagiaan bagi para pedagang, semua dagangannya kami borong sebagai bentuk bantuan kepada warga selama PPKM level 4 di Sumedang dan kita bagikan juga pada warga,” ujarnya.
Wakapolres mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi Prokes, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.saat ini. Pasalnya, semua berhadapan dengan musuh yang tidak nampak wujudnya, sebab penyebaran Covid 19 diakibatkan bersalaman dan bersin.
Lantaran itu, Wakapolres mengajak semua pihak bergandengan tangan untuk melawan penyebaran Covid-19 dengan memakai masker, jangan berkerumun, mencuci tangan sesering mungkin, jangan bepergian ke luar daerah yang penyebaran Covid-19 terus meningkat.
“Bagi warga, jangan takut divaksin agar imunity tubuh kuat, mari kita putus sama – sama penyebaran Covid-19 ini, sehingga kita beraktifitas sebelum adanya Covid 19,” pinta Wakapolres.
Diketahui bersama, Covid-19 sudah banyak memakan korban jiwa, baik tenaga kesehatan dan masyarakat, sebab Covid-19 sangat berdampak bagi perokonomian dan banyaknya korban pemutusan kerja, yang akhirnya bertambah pengangguran dan banyak perusahaan guling tikar.”ungkapnya. (Riks)