Takalar, RBO – Diberitakan sebelumnya pihak PLN ULP Kabupaten Takalar yang tega bertindak tidak manusiawi terhadap pelanggannya Mustari Dg Sila yang di ketahui adalah Tokoh Warga, mantan Kepala Dusun Pangkajekne, Desa Jipang Kecamatan Bontonompo Selatan.
Dimana, ulah kelakuan Buruk Pihak PLN yang sudah memasang Kilometer menyala seminggu tanpa pemberitahuan, kembali dicabut dari Pihak PLN Takalar, tanpa alasan dan pemberitahuan, kelakuan bak menciptakan Oknum Pencuri kelas profesional.
Sebelumya, Supervisor bernama Reza yang sempat di telepon awak media Via seluler berkali-kali dan via chat WhatsApp namun tidak di respon.
Hingga dikirimkan link berita, awak media ini tiba-tiba menelpon kembali awak media agar mau datang kembali silaturahmi ke kantor PLN dengan alasan untuk kenal dan lebih akrab dengan oknum jurnalisnya dan memberikan penjelasan tentang kilometer warga yang dicabut (dicuri oknum PLN).
“Selamat pagi, dengan Pak Faisal ya Pak, dari media ya Pak, ada bisa dibantu pak, kemarin katanya kekantor ya, kebetulan kemarin pas ada kegiatan Pak jadi ini baru bisa,” ucap Reza ke awak media melalui sambungan telepon seluler.
“Kalau untuk penjelasan e.. sempat… e… apa ya… kira-kira bapak mau silaturahmi lagi Pak atau bagaimana, kayaknya bagus ngobrol secara langsung begitu pak, sekalian juga silaturahmi, kayaknya lebih bagus ngobrol langsung saja di Kantor, bagaimana pak, ketemu langsung lah supaya kenalan juga,” ucapnya lagi ke awak media.
“Sempatnya jam berapa tidak apa-apa Pak, Sekalian aja nanti Pak saya jelaskan, bagus klir begitu pak, ketemu langsung kan lebih jelas juga a.. daripada nanti masih ada simpang siur begitu pak, lebih baik kan langsung lah di jelaskan,” tambangnya lagi mengakhiri pembicaraan dari balik telepon.
Lanjut, awak media menyempatkan diri kembali datang ke Kantor PLN dan Menjupai Supervisor Reza, seperti permintaannya, namun setelah dijumpai awak media ternyata (Reza) tidak sesuai pembicaraannya seperti di dalam telepon.
“Nah apa,, nanti yang , kalau klarifikasi tadi sudah sampaikan kepada manajer, nanti sama manajer mi, sama pak pimpinan, kan beliau mi yang berstegmen , nanti coba e,,, saya telepon lagi bapak kapan dia ada waktu lagi, kebetulan ini ada dia ke Galesong, Baru-baru sekali keluar ke Galesong, Nanti pak Bakthiar yang menjelaskan ke bapak,” ucapnya keluar menjumpai awak media di teras Kantor PLN.
Sebagai dokumentasi awak media coba untuk mengambil gambar namun dirinya (Reza) langsung menghindar mamera wartawan.
“Tidak boleh pak nanti sama Pak Bakhtiar saja, tadi saya sudah di pesankan begitu,” ucapnya melarang wartawan mengambil gambar sambil menghindar.
Lanjut Awak media mengirimkan link berita Via Whatsapp ke manajer PLN Takalar untuk dimintai tanggapan. Bakthiar langsung merespon dan mengajak awak media ketemu di salah satu warung makan dekat Pasar sentral kabupaten Takalar.
“Tabe sy lg bawa mobil bisa sebentar setelah tiba di🙏🙏, Sy makan di rumah makan berkah, Biar ketemu di situ, Eh Al Barokah,Sekitar sentral,” ucapnya ke awak media melalui pesan Chat WhatsApp.
Dijumpai di Rumah Makan Bahtiar Manajer PLN ULP Takalar yang di dampingi Supervisornya Reza, menjelaskan di depan awak media banyak Borok dan siap Bertanggung jawab.
“Saya ini menangani 80 ribu ternyata disini pelanggannya, kalau,,,, janganmi anu,,,, lima Persen mo saja dari teman-teman seperti ini (wartawan), masuk-masuki semua Borokku, banyak Borokku,” ucapannya mengakui banyak boroknya di depan Media sambil tertawa Riang.
“Saya ini tak bisa memoles anu,,, seperti apa, saya bilang tadi , mau bilang apa ini masalah di kantorku memang saya yang bertanggung jawab,” ucapnya lagi siap bertanggung Jawab.
Disinggung terkait kilometer warga yang di “curi”, dirinya menjelaskan dan akan mencarikan solusi dan siap menemui warga yang sudah hampir sebulan kilometer lampunya dicabut.
“Bagusnya sih pelanggannya datang itu, satu supaya jelas duduk persoalan itu, tidak mungkin Juga e,,. saya tidak bisa salahkan pelanggan secara keseluruhan tapi saya tidak bisa anu,, juga Anggotaku, bahwa salah anggotaku , karena tidak mungkin juga dia pergi cabut kalau tidak ada masalah disitu, bisa jadi salah tempat, salah proses, ada cacat disitu anu,,, apa namanya tadi kelengkapan pelanggan itu,” ucapnya seraya mencari-cari alasan dan kesalahan warga untuk menutupi kesalahannya sebagai pihak PLN.
“Saya upayakan ketemulah beliau (Mustari Dg Sila) yang mana tau tiba-tiba dia mau memperbaiki apa namanya disitu gudangnya lebih besar dengan daya besar,” ucapnya kembali berdalih terkesan ingin membantu warga yang terdzolimi.
Disinggung lagi siapakah oknum anggotanya yang di suruhnya “mencuri ” kilometer warga, spontan dirinya tidak mau menyebutkan dan takut jangan sampai terjadi gesekan.
Dirinya kembali meminta cukup ia yang bertanggung jawab dan kalaupun ini sampai di tangani pihak kepolisian dirinya siap bertanggung jawab.
Hingga berita kembali di terbitkan gudang Penggilingan Padi Mustari Dg Sila setelah kecurian Kilometer Lampunya, di malam hari masih dalam keadaan gelap gulita. (Faisal Muang).