Rencananya, ahli waris akan melaporkan kasus ini ke Polres Takalar.
Takalar, RBO – Keluarga pasangan suami istri almarhum Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong dan H. Parawansyah Dg Naja tidak menyangka, harta warisan yang ditinggalkan almarhum berupa tanah, rumah, mobil dan perhiasan lainya berjumlah ratusan juta bakal jadi polemik diantara keluarga ini.
Pasalnya, almarhum yang diketahui memiliki 4 saudara kandung dari pasangan suami istri Hj. Muna Siang Dg Ngantuk dan Bakkara Dg Bonbombong. Dimana keempat saudaranya almarhum bernama B. Dg Bunga, Hasanudding Dg Nanring (Almarhum), Kaharuddin Dg Naba (Almarhum), Hj. Baji Dg Sanging dan Bahtiar Dg Jarre.
Namun, kisruh perebutan harta warisan diperebutkan saudara almarhum bersama ibu kandungnya sendiri dilakukan setelah keduanya meninggal dunia dan mulai disidangkan di pengadilan Agama Takalar perkara nomor: 39/Pdt.P/2024/PA.TkI pertanggal 21 maret 2024 melalui kuasa hukumnya Basir, S. H., CPLC selaku advokad.
Dalam putusan perkara oleh Pengadilan Agama Takalar tersebut mengabulkan permohonan ibu kandung almarhum Hj. Muna Siang selaku pemohon I, B Dg Bunga pemohon II dan Bahtiar Dg Jarre pemohon III dengan menghilang hak kewarisan anak kandung Kaharuddin Dg Naba bersama Hasanuddin Dg Nanring.
Putusan pengadilan Agama tersebut tentu berdasarkan keterangan kedua saksi masing-masing bernama Abdul Haris dan M Risak yang diduga memberikan keterangan palsu kepada hakim untuk menguras habis harta warisan almarhum Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong dan H. Parawansyah Dg Naja.
Hal ini terkuak berdasarkan isi keterangan para saksi yang dituliskan oleh pengadilan Agama Takalar melalui salinan putusan/penetapan dengan nomor: 39/Pdt.P/2024/PA.TkI pertanggal 21 Maret 2024.
Dimana dalam kesaksian yang diberikan saksi Abdul Haris dihadapan persidangan, menerangkan bahwa sahnya. Saudara almarhum bernama Kaharuddin Dg Naba diketahuinya tidak pernah menikah.
Begitu pula keterangan dari saksi lainya bernama M. Rizal dipersidangan di pengadilan Agama Takalar menyatakan saudara kandung almarhum Hj. Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong bernama Hasanudding Dg Nanring juga tidak pernah menikah.
Padahal faktanya, Kaharuddin Dg Naba memiliki istri sah bernama Inriwati Sannang dan dikaruniai 2 orang anak masing masing bernama Nur Fitri Ana Kahar dan Ari Nugraha Saputra Kahar.
Sementara saudara kandung almarhum bernama Hasanuddin Dg Nanring juga memiliki istri sah bernama Jumatia M dan dikaruniai 3 orang anak dari pernikahannya, masing-masing bernama Hasmawati, S.Kep, Hasriani dan Nurmalasanti.
Tentu putusan pengadilan Agama Takalar, terkesan sangat keliru dengan menetapkan ahli waris almarhum oleh pemohon I Hj. Muna Siang (Ibu kandung almarhum), B Dg Bunga (saudara kandung pemohon II), dan Bahtiar Dg Jarre sodara kandung pemohon III) melalui kuasa hukumnya Basir, S. H., CPLC selaku advokad.
Meski pernikahan almarhum Hj. Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong dengan suaminya Parawansyah Dg Naja tidak dikaruniai anak dan meninggalkan harta warisan.
Namun ke empat saudara kandung almarhum Hj. Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong masing-masing bernama B Dg Bunga (pemohon II), Hasanudding Dg Nanring (Almarhum), Bahtiar Dg Jarre (pemohon II) dan Kaharuddin Dg Naba (almarhum) tidak serta merta dikuasai sepenuhnya oleh pemohon II dan penohon III terlebih ibu kandung Hj. Baji selaku pemohon I.
Mengingat saudara kandung almarhum Hj. Baji bernama Kaharuddin Dg Naba dan Hasanudding Dg Nanring memiliki anak kandung yang masih hidup sampai sekarang.
Tidak hanya harta warisan almarhum Hj. Baji Dg Sangnging binti Bakkara Dg Bombong yang dikuasai pihak keluarga, akan tetapi harta peninggalan suaminya H. Parawansyah Dg Naja berupa 1 unit kendaraan mobil, kendaraan sepeda motor, emas dan barang dagangannya saat ini dikuasai saudara kandung almarhum sepenuhnya. (Syarif Krg Sitaba)