SUMEDANG, RB.Online – Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat Kabupaten Sumedang digelar di lapang upacara Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Selasa (17/08/2021).
Upacara yang berlangsung sederhana namun tetap khidmat tersebut diikuti 30 orang peserta dari perwakilan TNI, Polri, dan Korpri, masing-masing 10 orang. Sementara pengibar bendera hanya tiga orang dari unsur Paskibraka Kabupaten Sumedang.
Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Komandan Upacara Danramil 1001 Sumedang Utara Kapten Infanteri Dede Baharudin dan Perwira Upacara unsur Kodim 0610 Sumedang Lettu Arhanud Sudrajat.
Hadir dalam kesempatan tersebut, unsur Forkopimda, Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang H.Herman Suryatman, para Asisten, staff Ahli, Kepala SKPD serta diikuti oleh para peserta terdiri dari perwakilan Satpol PP dan unsur TNI/Polri.
Forkopimda turut andil bagian tugas, petugas pembaca teks Proklamasi Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Irwansyah Putra, Pembaca Teks Pancasila Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto dan Pembaca Naskah UUD 1945 Kepala Kejaksaan Negeri Nurmayani.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam sambutannya menyampaikan, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, sebagai wujud kepatuhan terhadap protokol kesehatan, peringatan HUT RI kali ini dilaksanakan secara sederhana untuk menghindari kerumunan massa.
Namun demikian, hal itu tidak mengurangi makna strategis dan nilai esensial yang terkandung dalam peringatan hari bersejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
“Untuk kedua kalinya, HUT Kemerdekaan RU diperingati dalam suasana pandemi Covid-19. Namun, semangat perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan harus tetap menggelora,” kata Bupati.
Bupati menyampaikan apresiasi kepada semua pihak khususnya para relawan, tenaga kesehatan dan jajaran Satgas Covid-19 sebagai garda terdepan untuk menolong warga yang terpapar Covid-19 dan mendisplinkan warga untuk selalu mematuhi prokes.
“Saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan para relawan dan tenaga kesehatan sebagai para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa mereka untuk menolong warga yang telah terpapar Covid-19,” ujar Bupati.
“Begitu pula perjuangan seluruh jajaran satgas Covid-19, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan kelurahan, sampai tingkat RW dan RT yang tak henti-hentinya mengingatkan kita untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan agar kita semua selamat dari penularan Covid-19,” tambahnya.
Bupati merasa prihatin karena ditengah kondisi sulit di masa pandemi sekarang ini, ternyata masih marak konten-konten berita yang memuat tentang kebencian, fitnah dan hoax yang disebarkan oleh sejumlah oknum tertentu yang beredar melalui media sosial.
Kaitan hal itu, ia mengajak masyarakat untuk menggunakan sosial secara bijak dengan menghasilkan konten-konten informasi yang positif dan bermanfaat dengan membangun framing dan narasi positif mengingatkan warga agar tidak abai dalam menjaga prokes untuk melawan Pandemi Covid-19.
“Mari kita samakan pemikiran kita dengan membangun framing di media sosial bahwa kita bisa bangkit dan merdeka dari penjajahan covid-19 ini dengan berjuang bersama-sama,” ujarnya.
Bupati Dony mengatakan, sampai saat ini status nasional bencana pandemi Covid-19 dan status perpanjangan ke-6 untuk tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 di wilayah Jawa-Bali belum dicabut.
Bupati lebih lanjut mengatakan, masyarakat diharuskan menerapkan pola tatanan hidup baru yang mempersyaratkan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas sosial ekonomi secara normal dan tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.
“Harapan ini sebagaimana tersurat dalam tema peringatan HUT RI ke-76 yakni “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Tema tersebut mengajak kita semua untuk tetap tangguh menghadapi segala cobaan dan kemudian dengan perlahan-lahan tumbuh lebih baik,” kata Bupati.
Di akhir sambutannya, Bupati mengajak kepada kepala perangkat daerah dan camat se-kabupaten Sumedang agar fokus dalam mengendalikan, mengurangi resiko penyebaran dan mewaspadai munculnya klaster baru pandemi Covid-19.
“Jangan sampai ada gelombang selanjutnya yang memperlambat kita keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi ini,” pungkasnya. (Riks)