Pembangunan Irigasi Daerah Lematang Masuki Tahap Ketiga
PAGAR ALAM RBO – Pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lematang di Kota Pagar Alam terus berlanjut dan hingga saat ini telah memasuki tahap ketiga sejak dimulai pada 2015.
Program ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2025, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional.
Pembangunan DI Lematang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air pertanian masyarakat, khususnya petani sayur dan petani padi di Desa Perigi, Desa Plangkenidai, Desa Jokoh, dan Desa Salipaya.
Gagasan pembangunan irigasi ini telah dirintis sejak 1 Oktober 2004 melalui pembentukan Tim Panitia Perencanaan Pembangunan Irigasi Lematang Plangkenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam.
Pelaksanaan fisik pembangunan dimulai dengan pembangunan bendung di Desa Semidang Alas yang dikerjakan pada tahap pertama sejak 2015 hingga 2019.
Pada periode 2020 hingga 2021, pembangunan sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Pekerjaan kembali dilanjutkan pada tahap kedua pada 2022 hingga 2024 dengan fokus pada pembangunan saluran primer dan sekunder. Memasuki tahun 2025, pembangunan tahap ketiga difokuskan untuk menyelesaikan Saluran Sekunder Jokoh.
Melalui pembangunan DI Lematang, pemerintah berharap ketersediaan air bagi lahan pertanian masyarakat dapat meningkat.
Kota Pagar Alam yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani kopi, diharapkan dapat mengembangkan komoditas pertanian lain seperti padi dan sayuran.
Dengan adanya irigasi ini, petani tidak lagi bergantung pada musim hujan dan berpotensi melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun.
Saat ini, Daerah Irigasi Lematang diproyeksikan mampu mengairi lahan sawah seluas kurang lebih 3.000 hektare, dengan panjang saluran yang telah dibangun mencapai sekitar 40 kilometer.
Pada awal 2025, dilakukan uji pengaliran air pada seluruh saluran yang telah terbangun. Namun, masih terdapat beberapa saluran yang debit airnya belum sesuai kebutuhan dan menjadi aspirasi masyarakat untuk penyempurnaan ke depan.
Pihak manajemen selaku penyedia jasa pelaksana pekerjaan menyatakan komitmennya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas pekerjaan serta memperhatikan keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan. Pembangunan Daerah Irigasi ini diharapkan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Perigi, Plangkenidai, Jokoh, dan Salipaya,” ujar perwakilan manajemen Viroel.

Ia juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan proyek, pihaknya melibatkan tenaga kerja lokal serta menjalin koordinasi dengan pemerintah desa dan kelompok tani setempat guna memastikan pekerjaan berjalan lancar dan berkelanjutan.
“Kami berharap setelah proyek ini selesai, sistem irigasi Lematang dapat berfungsi optimal dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Pagar Alam,” tambahnya.
Pemerintah daerah berharap, melalui program ini, pengelolaan sumber daya air di wilayah Kota Pagar Alam dapat semakin baik dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Nov)
