Bogor, RBO – Molornya pelaksanaan kerja atau mulai pengerjaan pada Proyek Rekonstruksi ruas jalan Warung Borong-Ranca Bungur, di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT IV Jalan Jembatan Kelas 1.A Ciampea-PUPR Kab. Bogor), dari tanggal SPK tercantum di Plank informasi proyek 28 Juli 2023, itu diduga banyak pihak berpotensi “over time” atau tak akan selesai tepat waktu, dengan kata lainnya berpotensi mangkrak.
Dimintai tanggapan perihal tersebut di ruang kerjanya, Staf UPT Jalan Jembatan Kelas 1A Wilayah IV DPUPR – Ciampea (Kasubbag TU), Harry, menyatakan kepada Media Reformasi Bangsa, Rabu (6/9/2023) yang lalu.
“Insha Alloh, itu tidak akan sampai mangkrak. Adapun keterlambatan pengerjaan nya, karena banyaknya hal non teknis terjadi di lokasi, termasuk saat penggalian saluran untuk pemasangan Uditch. Ada sedikit kendala penggunaan alat berat Kita, sehingga terpaksa sebagian penggaliannya itu dilakukan manual, menggunakan Jack Hammer,” tandas Harry.
Harry pun menambahkan. “Cara manual tadi dilakukan karena banyaknya tembok bangunan warga sekitarnya yang mepet ke Bahu Jalan. Yang berupa tembok mortar emperannya, hingga dinding bangunan permanen warga.
Dengan pertimbangan agar tak menimbulkan kerusakan pada bangunan warga, cara penggalian manual itu yang dilakukan, adapun hal teknis lainnya silah kan ditanyakan langsung ke Pak Iyan, beliau selaku pengamat di wilayah Kecamatan Ciampea, Pak.” Pungkas Harry.
Saat hendak mengonfirmasi kan hal sama tersebut pada pengamat wilayahnya, Iyan Fitriawan, tengah tak ada di kantornya karena sedang di Dinas PUPR di Cibinong. RB mencoba konfirmasi besok harinya via pesan ke What’s App nya. Baru ada response saat malam harinya melalui telepon What’s App nya, dan menyatakan tanggapannya.
“Sepanjang yang Saya tahu, memang betul adanya keter lambatan tersebut, tetapi itu masih dibatas kewajaran. Di lapangan yang Saya ketahui pihak penyedia jasa (PJ) itu sudah mulai melakukan giatnya, berupa penggalian buat saluran pemasangan Uditch untuk drainase jalan, sekitar hari ke-10 dari tanggal SPK.
Hampir tak ada kendala dari teknis pelaksanaannya sih, itu selain karena banyaknya konstruksi bangunan warga yang mepet banget ke jalan. Disamping itu karena masih dilakukannya *Uji Lab* pada 3 jenis Trail Mix (untuk Bahu Jalan-untuk LC serta Rigid) yang akan digunakan nanti. Untuk sementara mah, baru itu yang bisa Saya jelaskan,” kata Iyan pada RB, di Kamis malam (7/9/2023) lalu.
Sedikit berbeda, dari Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PUPR Kab. Bogor, Krisman Nugraha, menyampaikan ke RB via pesan teks di What’s App nya, pada Minggu Pagi (10/9/2023), sebagai wujud respons nya. Atas beberapa pertanyaan yang telah pihak RB layangkan sejak Jum’at malam, atau 2 hari sebelum nya (8/9/2023). Dirinya pun turut menjelaskan sebagai berikut.
“Bebrapa item material yang harus digunakan di proyek itu antara lain. Uditch untuk drainase jalan, lalu tiga jenis Trail Mix untuk Lc-Fc 30 dan FC 20, kemudian AcBc serta AcWc. Kesemua matrialnya tersebut untuk digunakan di ruas jalan itu sepanjang 524 meter, dengan Lebar Badan jalan yang variatif antara 4,7 hingga 5 meter,” paparnya.
Krisman menambahkan lagi. Dilampirkannya photo Direksi Kit-Gudang serta ber bagai material, yang sudah tersedia dilokasi proyek itu. Yang mana sedang berjalan kegiatan di sekitaran Direksi Kit proyek, berupa perakitan pembesian dan Backisting oleh pekerja proyeknya.
Hal tersebut mengingat, PJ (Penyedia Jasa) proyeknya, saat ini tengah fokuskan ke perakitan pembesian, agar saat memulai pelaksanaan di lokasi (proses peng-Lc-an dan penggelaran dari Fc 30) nantinya, tidak terlalu lama mengganggu arus lalulintas publik di ruas jalan tersebut.
“Rencananya Senin (besok harinya : red), akan memulai pemasangan Uditch nya itu. Lalu di hari Kamisnya (14/9) akan dilaksanakan peng-Lc- an dan diperkirakannya juga pada Senin depannya (di 18 atau 19 September) itu akan mulai dilakukan pengecoran di badan jalan untuk volume 100 Kubik (Rigid betonnya),”
“Sampai saat ini, kami tidak memiliki kendala dengan warga di sekitar proyek. Dan pihak Konsultan pengawas serta UPT wilayah IV selalu memantau prosesnya, Pak. Terima kasih.” Pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut investi gasi, Tim Reformasi Bangsa kembali mendatangi Direksi Kit pada Selasa (12/9/2023) siang kemarin. Saat itu baru bisa bertemu dengan salah sorang pihak Penyedia Jasa nya, yakni Mandor (Pimpro) di proyeknya tersebut, Gerry. Dari Orang tersebut didapat tambahan informasi perihal terjadinya keterlambatan di pengerjaan proyek tersebut.
Menurut yang bersangkutan kepada RB, hal itu memang benar adanya, dan apa yang disampaikan para pihak tadi (pihak Dinas PUPR dan UPT Wilayah IV Ciampea : red) di akuinya benar adanya. Dari mulai proses galian saluran pemasangan Uditch hingga proses pekerjaan perakitan pembesian dan Backisting, hingga saat ditemui RB pun tampak masih dalam tahap pengerjaan. Selasa (12/9).
“Kami akui semua itu benar adanya, bahkan termasuk di urusan Uditch yang kemarin sudah Kami turunkan 9 unit, dan semuanya untuk sekitar 100 unit Uditch, itu terpaksa Kami retur meskipun sudah dibayar cash itu semuanya. Karena Dinas ternyata tidak menerima Uditch yang Kami sediakan, sebab tidak ada di dalam List yang direkomkan oleh Dinas PUPR Kab. Bogor Bang,” jelas Gerry.
Ditambahkannya lagi.
“Tapi Kami yakin pekerjaan ini akan selesai tepat waktu dan sesuai keinginan Dinas. Makanya Kami sekarang ini, tengah ngejar target rakitan Pembesian juga Backisting, untuk di 150 meter panjang badan jalan yang akan Kami gelar Lc hingga Rigid sambil nunggu pengiriman tukaran Uditch tadi,” tuturnya lagi.
Masih keterangan Gerry.
“Nanti setelah seluruh unit tukaran Uditch diturunkan di lokasi ini, Kami prioritaskan dulu pasang Uditch, sambil tetap melanjutkan perakitan Pembesian serta Backisting sesuai target, untuk penuhi progres pekerjaan Kami ini. Dan sekali lagi Kami yakini, bulan depan pekerjaan udah mencapai progres 100% nya Bang, harapan Kami mudah – mudahan bisa rampung di bulan depan.” Pungkasnya.
Dari penulis serta Tim Kerja RB sih, ya mudah-mudahan, apa yang disampaikan para pihak di atas tadi itu terbukti kan semua sesuai ucapan. Meskipun faktanya, nampak jelas di lokasi proyek hingga diturunkannya berita ini pun, belum ada satu pun Uditch tukarannya tadi turun lokasi, jangankan terpasang dalam salurannya itu. (Asep Didi)