Oknum Wartawan Diduga jadi “Kacung” Penyaluran BPNT di Desa Sukamulya

SOREANG, RB.Online – Sorotan terhadap dugaan penyimpangan pada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sukamulya, Kecamatan Kutawaringin, baru-baru ini seakan mendapat perlawanan dari oknum wartawan.

Pemberitaan www.reformasibangsa.co.id dengan judul “Kades Sukamulya Diduga jadi Mafia BPNT”, sepertinya membuat oknum wartawan dengan inisial HM ini kebakaran jenggot.

Dari hasil penelusuran dan informasi yang diperoleh, atas berbagai dugaan patgulipat pada penyaluran BPNT di Desa Sukamulya, HM dibaiat menjadi kacung untuk melindungi oknum perangkat desa yang terlibat dari pemberitaan miring wartawan maupun sorotan kalangan LSM dengan imbalan sejumlah uang.

Dalam menanggapi pemberitaan www.reformasibangsa.co.id, HM sempat melontarkan intimidasi, menakut-nakuti serta menuduh Reformasi Bangsa melakukan tindakan pemerasan terhadap Kepala Desa Sukamulya, H. Dadang Sulaeman Hudaa, serta kepada Supplier Beras BPNT, PT. Berkah Rahayu Jaya yang konon milik Deni Rustandi.

Selain intimidasi, cara berbicara HM yang melontarkan kata-kata tidak pantas menjadi bukti bahwa yang bersangkutan bukanlah merupakan sosok wartawan yang baik, berkualitas serta menguasai ilmu komunikasi, khususnya komunikasi massa.

Dalam menanggapi peranan oknum wartawan di pusaran dugaan penyimpangan penyaluran BPNT di Desa Sukamulya, Ketua Umum Perkumpulan Radar Pembangunan Indonesia, Abd. Hasyim sangat menyesalkan atas tindakan tidak terpuji tersebut.

Menurutnya, dalam penyaluran BPNT di tingkat desa keberadaan wartawan harus ditempatkan sebagai sosial kontrol untuk lebih menjamin tersalurkannya bantuan dengan tepat sasaran dan tepat waktu.

Sebaliknya Hasyim menyesakan tindakan dan ucapan HM yang tidak mencerminkan sosok wartawan yang santun dan beretika.

“Dari nada bicaranya, manusia seperti ini tidak pantas menyandang predikat wartawan, namun lebih tepatnya si HM ini sebagai kacung untuk nengteng tas penyelenggara BPNT,” pungkas Hasyim.

Lebih jauh lelaki plontos ini meminta agar HM tidak menyandang profesi wartawan yang selalu menjung-jung tinggi kode etik jurnalistik serta etika dan sopan santun.

“Dari gaya bahasanya, HM ini juga lebih pantas jadi preman pasar atau calo terminal,” tandasnya.

Saat di konfirmasi mengenai kedekatannya dengan HM, Deni Rustandi, pemilik CV. Berkah Rahayu Jaya, mengaku pernah menyerahkan sejumlah uang untuk menyelesaikan pemberitaan miring yang diduga melibatkan Kepala Desa Sukamulya, H. Dadang Sulaeman Hudaa.

Pemimpin Redaksi SKU REFORMASI BANGSA, Mangasi Sianturi, juga menyesalkan tindakan orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan padahal perilakunya tidak mencerminkan seorang wartawan yang berkualitas.

Dari rentetan kejadian yang disampaikan wartawan www.reformasibangsa.co.id, jelas bahwa HM berupaya keras untuk menutupi kebobrokannya yang telah menerima sejumlah uang dari objek berita untuk mengendalikan wartawan.

“Tiba-tiba berita miring muncul, nach dia kan dikejar oleh oknum yang menjadi objek berita, sementara duitnya sudah ditelan olehnya,” tambah Mangasi.

Atas tindakan menjijikkan HM, Mangasi lebih menekankan agar wartawan www.reformasibangsa.co.id dapat menjalankan tugas jurnalistiknya dengan penuh tanggung jawab serta tunduk kepada UU No 40 Tahun 1999 serta Kode Etik Jurnalistik.

“Anggap aja HM ini sebagai penjilat pantatnya (maaf, red) oknum penyelenggaran BPNT yang tidak perlu ditanggapi, terkecuali unsur pidanya telah terpenuhi agar segera melaporkannya ke pihak kepolisian untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut,” sarannya melalui sambungan telepon selulernya.

Dengan adanya campur tangan oknum wartawan “abal-abal”, lelaki yang berkantor di bilangan Jakarta Barat ini menyarankan agar pihak masyarakat lebih termotivasi untuk mengumpulkan segala informasi tentang adanya dugaan penyimpangan pada penyaluran BPNT, BLT Dana Desa, BST Kemensos serta penggunaan dana di Desa Sukamulya.

“Kuat dugaan HM ini memang dibaiat untuk menjadi backing disetiap permasalahan yang terjadi di Desa Sukamulya,” imbuhnya. (HerW)

One thought on “Oknum Wartawan Diduga jadi “Kacung” Penyaluran BPNT di Desa Sukamulya

  • Mei 26, 2021 pada 9:00 am
    Permalink

    Kami rakyat kecil mohon maaf untuk para aparat desa sukamulya tolong kalw ada bantuan dari pusat berikan kepada yg tidak mampu bukan kepada sodaranya sendiri & klw ada hak anak yatim mohon segera di kasihkan jangan di timbun oleh aparat desa

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *