Takalar, RBO – Salah satu warga desa Patani kecamata Mappakasunggu Kabupaten Takalar kaget didatangi oleh ketua kelompok tani Juara Aswar yang mengajak kerjasama, Minggu (22/01/2023).
Namun warga yang tak mau disebut namanya merasa ragu-ragu dan mempertanyakan apa maksud tujuannya.
Oknum Ketua Poktan Juara Aswar pun menyebut, hanya untuk mengambil gambar jika ada pemeriksa sapi atau wartawan untuk mengambil gambar.
“Jika dipertanyakan sapi itu maka berpura-puralah bahwa sapi itu sapi kelompok tani juara,” jelas sumber menirukan oknum ketua Poktan sekaligus Sekdes Patani.
Menurut sumber, dininilah dipahami bahwa berbagai cara dilakukan ketua kelompok untuk menghilangkan jejak dari pengawasan pemerintah, seolah olah sapi kelompok tersebut keberadaannya dianggap ada.
Kedatangan Dinas Pertanian Kab Takalar saat berkunjung di kelompok tani Juara Desa Petani untuk mengambil gambar, hanya kongkalingkong saja.
Pasalnya, tim dari Dinas itu sudah mengetahui bahwa tidak ada seekor sapi yang berada di kandang tersebut.
“Ketahuan sekali bahwa kegiatan ini hanya formalitas saja. Sebab tidak adanya seekor sapi pun yang di temukan oleh dinas pertanian dg.tutu,” ucapnya.
Menyikapi adanya temuan yang merugikan aset negara yang di lakukan oleh kelompok tani juara Aswar, tapi mengapa tak disentuh hukum sampai sekarang.
“Begitu pula tahun lalu, aswar bebas lagi dari pengawasan pemerintah di saat mengerjakan program IPAl/ WC sanitasi oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) di desa Patani tahun 2021,” tandas sumber. (Kardewa)