OKI Pasang Portal Cegah Truk Overload, Warga Tagih Perbaikan Jembatan Tapus
OGAN KOMERING ILIR, RBO – Menindaklanjuti viralnya pemberitaan terkait Jembatan Tapus yang jebol akibat kerap dilintasi truk over kapasitas, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berencana memasang dua portal pembatas truk over tonase dan over dimensi di jalan milik Pemkab OKI.
Dua portal tersebut akan dipasang di Desa Ulak Depati, Kecamatan Pampangan, serta Desa Semodem, Kecamatan Jejawi.
Kepala Dishub OKI, M. Ikbal, menyampaikan pemasangan portal ini dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan jalan dan jembatan akibat kendaraan berat bermuatan melebihi kapasitas.
“Pembatasan lewat pemasangan portal jalan di ruas-ruas status kabupaten ini bertujuan menjaga kondisi jalan dari kerusakan akibat truk bertonase dan over dimensi,” jelas Ikbal, Minggu (7/9/2025).
Ia menambahkan, sebelum pemasangan dilakukan, Dishub akan menggelar sosialisasi di tingkat kecamatan dengan melibatkan masyarakat, pemilik kendaraan, pengusaha, serta pemerintah desa.
“Kami juga tengah menyiapkan dasar hukum berupa Perda Penyelenggaraan Perhubungan. Kajian kami menunjukkan kerusakan jalan di OKI paling banyak disebabkan oleh truk overtonase dan overload,” tegasnya.
Tinjauan lapangan rencana pemasangan portal ini sudah dilakukan bersama Camat Pampangan Yudi Irawan, perwakilan Polsek Pampangan, Kades Tapus Ujang Sori, Kades Ulak Depati Widyawati, serta warga setempat.
Warga menyambut baik rencana tersebut. Aris dan Dani, warga Tapus dan Ulak Depati, mengaku kesal karena jalan yang baru saja di-hotmix kembali rusak akibat dilintasi truk bermuatan berat.
Kepala Desa Tapus, Ujang Sori, turut mendesak agar Pemkab OKI dan Dinas PUPR memperhatikan kondisi Jembatan Tapus yang dibangun sejak 1992.
“Jembatan ini sudah tua dan beberapa kali kami renovasi karena jebol. Tidak layak lagi menahan beban truk bermuatan. Kami mohon pemerintah segera memperbaiki atau membangun jembatan baru,” pintanya.
Ujang juga menyinggung masih maraknya truk sawit, termasuk milik PT Samora, yang bebas melintas tanpa memperhatikan kapasitas jalan. Kondisi ini dikhawatirkan semakin memperparah kerusakan jalan kabupaten maupun jembatan.
Masyarakat berharap langkah preventif seperti pemasangan portal bisa segera direalisasikan. “Lebih baik mencegah daripada membangun ulang. Kami siap mendukung pemerintah menjaga jalan dan jembatan di wilayah kami,” ujar warga. (Nov)
