JENEPONTO, RB.Online – Ustad kondang Abdul Somad atau akrab disapa UAS hadiri peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW di kabupaten Jeneponto Sulsel bertempat diMesjid Agung Jeneponto, Selasa (09/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut kehadiran UAS sempat memberikan tausiyah kepada ribuan jamaah warga umat islam yang hadir membludak hingga ke halaman mesjid agung Jeneponto, dikarenakan kapasitas mesjid sudah tak memungkinkan lagi.
Kehadiran ustadz UAS di mesjid Agung juga diwarnai kewalahan para petugas keamanan dalam penertiban prokes kerumunan mengingat masa pandemi kovid 19. Walaupun sejumlah Tim pengaman mengawalnya, mulai dari dari pihak TNI, kepolisian, Dishub, Satpol PP dan banser BKPRMI mengawalnya secara ketat.
Ustas somad menumpangi mobil bernomor polisi DW 4 LET yang sempat tinggal diatas mobil sejenak melihat kondisi warga berupaya mendekat mau melihat langsung UAS saat turun dari mobil yang ditumpanginya.
“Ayo mundur-mundur, minggir ustad somad tidak mau turun kalau tidak dikasih jalan,” ujar salah seorang petugas.
Dikesempatan tersebut bupati Jeneponto H. Iksan iskandar MSi dalam sambutannya, secara pribadi dan pemerntah mewakili seluruh warga Jeneponto mengucapkan banyak terima kasih atas ke datangan UAS di kabuaten Jeneponto.
“Terimakasih kepada UAS yang telah memberikan semangat sekaligus vaksin rohani ditengah menghadapi kovid 19. yang menelan korban positif ratusan orabg, meninggal puluhan orang dan selebihnya sembuh semua,” ucap Bupati.
“Ustadz yang lama dirindukan warga Jeneponto yang penduduknya beragama islam semua,” tambah Bupati dua periode ini.
Dia juga sempat melaporkan, bahwa di Jeneponto tidak ada tempat ibadah agama lain hanya mesjid dan musallah saja. Mudah-mudahan Jeneponto kedepan akan lebih baik.
Turut hadir dalam acara tersebut bupati dan wakil jeneponto H.Iksan Iskandar dan H.Paris Yasir SE, Sekda jeneponto H.DR dr.Syapruddin Nurdin, Dandim 1425 Jeneponto Gustiwan Ferdianto, Kapolres Jeneponto Yudha kesitu dan sejumlah anggota DPRD Jeneponto sejumlah OPD se-kabupaten Jeneponto. (Mahmud Sewang).