SUMEDANG, RB.Online – Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sumedang dimasa Pandemi sejak tahun 2020 sampai saat tahun 2021 terus optimalkan pelayanan pada masyarakat baik secara langsung maupun jemput bola tiap Desa dan Kecamatan.
Dengan program SilaSidakep (sistim layanan daring kependudukan) ini, merupakan pelayanan dokumen bukti kependudukan via online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Sumedang dan untuk meringankan beban.
Kepala Disdukcapil Ahmad Kusnadi melalui Kasi Pelayanan dan Pencacatan Sipil Deden Lesmana.SH diruang kerjanya menyampaikan, diluncurkannya program tersebut berkaitan dengan sejak adanya Pandemi COVID-19 tahun lalu dan sampai ini tahun 2021 tetap berjalan melayani masyarakat.
Deden mengatakan, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya Sumedang, Dinas kependudukan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Administrasi Kependudukan.
“Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021, kami melaksanakan program jemput bola di Kecamatan Tanjung sari, Desa Gudang yang dihadiri kades serta kepala Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil,” ungkapnya.
Deden menjelaskan, adapun pelayanan administrasi kependudukan terintegrasi yaitu penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Lanjutnya, untuk perekaman KTP pada umumnya, kemarin adalah pemula yang berusia 17 tahun keatas sebanyak 39 dan Cetak KTP sebanyak 97 buah, untuk akta kelahiran 84 buah, Kartu Keluarga (KK) sebanyak 92 serta Kartu Identitas Anak (KIA) 388 buat.
“Dntuk KIA Usia 5 tahun ke bawah tidak pakai pas photo, terus diatas 5 tahun ke atas kita wajibkan pakai pas photo dan anak tersebut sudah terdaftar di KK serta nomor NIK sudah lengkap,” jelas Deden.
Ia menambahkan, apabila persyaratan sudah lengkap maka dokumen tersebut dapat diterbitkan langsung dan diterima oleh masyarakat, karena tidak ada dokumen yang dibawa ke kantor.
“Alhamdulilah, masyarakat sangat menyambut antusias pelayanan jemput sehingga banyaknya terlayani,” tuturnya.
Deden menerangkan, selama bulan Ramadhan pelayanan akan stop dulu, hal ini dilakukan untuk menghargai masyarakat yang menjalankan Ibadah puasa. Namun, pihaknya tetap koordinasi dengan kecamatan untuk pelayanan tetap dilayani.
“Tapi, jam pelayanan akan terbatas, sebelum puasa kita pulang kantor lebih sampai pada magrib, ini kita lakukan agar masyarakat terlayani,” tandasnya. (Riks)