Kepala DPPKBP3A: Saya Salut Isu Stunting Tetap jadi Prioritas Walikota Tasik 

TASIKMALAYA, RB.Online – Kepala Dinas Pengendalian Pendidikan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) kota Tasikmalaya Hj Nunung Kartini mengaku salut sama Wali Kota Muhammad Yusuf.

Pasalnya, ditengah kesibukan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya, pencegahan stunting tetap menjadi prioritas. Alasannya,  dikarenakan erat kaitannya dengan masa depan generasi bangsa, khususnya di Kota Tasikmalaya.

“Luar biasa pak Walikota Tasikmalaya, beliau intens koordinasi menanyakan ke kami tentang perkembangan kasus stunting. Karena untuk mewujudkan warga yang berkualitas sehingga menurunkan generasi sehat,” ucap Nunung saat ditemui di kantornya, Kamis (12/05/2022).

Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) bergerak di halaman Balekota Tasikmalaya tadi merupakan agenda nasional BKKBN yang diikuti secara virtual dan dipimpin langsung Mendagri Pak Hasto berpusat di Subang.

Dijelaskan Nunung, DPPKBP3A merupakan garda terdepan untuk menuntaskan kasus stunting di Kota Tasikmalaya. Sebab, sudah dibentuk TPK sebanyak 1.556 orang yang tersebar di 10 kecamatan dan 69 kelurahan.

“Itu sesuai Keputusan Presiden (Keppres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penuntasan stunting. Kegiatan ini juga, pemerintah pusat atau provinsi ingin  melihat, apakah sudah berjalan TPK di Indonesia,” ungkap Nunung.

Srikandi esselon II ini menerangkan, tugas TPK itu memberikan edukasi, sosialisasi, screening pencegahan stunting kepada 3 kelompok sasaran yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki balita.

“TPK akan mendatangi warga, untuk dilakukan pendataan. Contohnya ke calon pengantin, itu nantinya akan memiliki keturunan. Nah, kita cek dulu kesehatannya, agar sehat sehingga menghasilkan keturunan sehat bebas stunting,” terang Nunung.

Selain itu kata ia, juga ibu hamil akan diberikan oleh TPK untuk memastikam kondisi bayinya sehat. Terakhir, mendatangi dan cek keluarga yang memiliki balita. 

“Kita ini menangani kasus stunting dari hulu atau pencegahan saja. Karena kalau sudah terkena stunting masuk ke ranah Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

“Target dari pemerintah itu New Zero di tahun 2023, artinya tidak ada lagi penambahan kasus stunting dari angka sekarang 14, 8 persen di kota Tasikmalaya. Jangan ada penambahan pokoknya,” tutup Nunung. (Yoga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *