BANDUNG, RBO – Kepala Desa Cangkuangwetan, Asep Kusmiadi S.Pd. memilih bungkam dalam konfirmasi penggunaan dana desa tahun 2022.
Dugaan bahwa keputusannya untuk tetap diam adalah upaya untuk menyembunyikan carut marut pengelolaan dana publik semakin menguat.
Penggunaan dana desa merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam pemerintahan desa, dan transparansi dalam proses ini adalah kunci untuk memastikan bahwa dana publik digunakan dengan benar dan sesuai peraturan.
Namun keputusan Kepala Desa Cangkuangwetan bersikap untuk tidak memberikan klarifikasi dari konfirmasi terkait penggunaan dana desa tahun 2022 telah menimbulkan dampak buruk dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Para warga desa memiliki hak untuk mengetahui bagaimana dana desa digunakan dan apakah digunakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Keputusan untuk tidak memberikan penjelasan atau dokumentasi mengenai penggunaan dana desa hanya memperparah kebingungan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa, seperti dijelaskan seorang pria paruh baya yang minta namanya tidak di publikasikan, Rabu (6/9).
Kepala Desa Cangkuangwetan telah disebut sebut oleh beberapa pihak sebagai pihak yang ingin menyembunyikan potensi ketidakbenaran dalam pengelolaan dana desa.
Untuk menjaga integritas dan memulihkan kepercayaan masyarakat, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana desa sangat diperlukan.
Masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) diharapkan untuk bersama-sama meminta penjelasan yang jelas dari Kepala Desa Cangkuangwetan terkait penggunaan dana desa tahun 2022.
Demi kesejahteraan dan kemajuan desa, semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa dana publik dikelola dengan transparan, adil, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Belumada tangapan maupun klarifikasi dari pemerinrah Desa Cangkuang wetan maupun Bapak Asep Kusniad,selaku kuasa penguna anggaran hingga beritanya ditulis. (Man/tim)
