Kabupaten Garut Gelar Forkab III 2024 Ajang Pererat Silaturahmi dan Lestarikan Budaya Lokal

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Garut, RBO – Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Garut kembali menyelenggarakan Festival Olahraga Masyarakat Kabupaten (Forkab) III tingkat Kabupaten Garut 2024.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, di Sarana Olahraga (SOR) RAA Adiwijaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (12/9/2024).

Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Forkab III yang diselenggarakan oleh KORMI Kabupaten Garut.

Ia menyoroti tiga tujuan utama dari kegiatan ini, yakni melestarikan budaya lokal, menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat, serta mempererat tali silaturahmi, khususnya bagi para pegiat olahraga rekreasi di Kabupaten Garut.

“Tentu kan konteksnya adalah ini kegiatan untuk kebahagiaan masyarakat, bukan lagi orientasi prestasi tapi rekreasi ini yang paling dominan, sehingga di situlah mudah-mudahan dengan cara mereka berbahagia, kesehatan mereka juga akan ada,” Kata Nurdin Yana

Sementara itu Ketua KORMI Kabupaten Garut, Diah Kurniasari Rudy Gunawan, menjelaskan bahwa Forkab merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan.

“Tahun ini, Forkab digelar juga dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-41 Tahun 2024,” kata Diah.

Sebanyak 42 kecamatan di Kabupaten Garut berpartisipasi dalam Forkab III 2024, meskipun tidak semua cabang olahraga diikuti oleh seluruh kecamatan.

“Misalnya, untuk Ketapel hanya diikuti oleh 23 kecamatan. Kesiapan tiap-tiap kecamatan berbeda, mudah-mudahan tahun depan kecamatan lain siap berlatih,” ungkap Diah.

Forkab III menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengokohkan ikatan sosial serta melestarikan warisan budaya tradisional di Kabupaten Garut.

FORKAB III Kabupaten Garut mempertandingkan enam cabang olahraga tradisional, yaitu Ketapel, Sumpitan, Hadang, Egrang, Tarumpah Panjang, dan Dagongan, serta satu cabang olahraga tambahan yakni Senam KORMI.

“Ajang ini diikuti oleh sekitar 1.500 peserta, terbagi dalam dua kategori, yaitu kelompok Sekolah Dasar (SD) dan umum,” tuturnya.

Diah menekankan pentingnya memperkenalkan olahraga tradisional kepada anak-anak, terutama siswa SD.

“Olahraga tradisional ini harus kita perkenalkan kepada anak-anak kita, khususnya anak-anak SD,” Pungkanya. (VAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *