Jembatan Ponton Desa Penyagun Bocor, Warga Mengeluh Sulit Beraktifitas

MERANTI, RBO – Jembatan Ponton di Desa Penyagun Kecamatan Rangsang kabupaten kepulauan Meranti bocor, warga mengeluh kesulitan untuk beraktifitas.

Peristiwa bocornya jembatan ponton tersebut dibenarkan oleh kepala desa Penyagun Saipul Hadi, yang dikonfirmasi Reformasibangsa, Senin (25/7/2022) via telepon selulernya.

Dengan cepat tanggap Saipul Hadi selaku kepala desa segera mengatasi hal bocornya dan robohnya jembatan Ponton yang merupakan urat nadi dan  sarana penting bagi warga desa penyagun.

Yang sebagaimana dikonfirmasikan, Saipul dengan mengerahkan warga desa setempat bersama Pemdes mengambil sikap segera membangun jembatan alternatif dilokasi berbeda yang bertujuan untuk mengatasi hambatan warga yang menggunakan sarana jembatan Ponton tersebut.

Dikatakan Saipul lagi, jembatan Ponton yang bocor tersebut dibangun pada tahun 2015 yang menggunakan dana desa,untuk tahun ini ( 2022 red ) dalam raperdes APBDes tidak dianggarkan. Sebab pernah ada tim survei dari kabupaten mengukur lokasi untuk pembangunan jembatan Ponton tersebut.

Jembatan Ponton Desa Penyagun Bocor, Warga Mengeluh Sulit Beraktifitas

“Jiika pihak kabupaten positif dalam perencanaannya untuk membangun jembatan tersebut, maka pemdes Penyagun tidak perlu mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut soalnya takut mubazir,” jelasnya.

Saipul juga mengucapkan terima kasih kepada pihak media yang telah mengkonfirmasi dan memberi informasi terkait peristiwa rusaknya jembatan Ponton didesanya yang merupakan sarana sangat vital bagi warga masyarakat pengguna sarana tersebut

“Setidaknya informasi dari media ini, diketahui oleh publik terutama oleh pihak pemerintah kabupaten kepulauan Meranti khususnya dinas terkait,” harap Saipul.

Dirinya menambahkan, untuk sementara warga masyarakat bisa penggunakan sarana jembatan Ponton yang akan bepergian keluar desa Penyagun dan sebaliknya sudah bisa menggunakan sarana alternatif jembatan Ponton tersebut, yang lokasinya ditempat berbeda.

Salah seorang tokoh masyarakat desa penyagun yang enggan tulis identitasnya mengaku sulit untuk melakukan aktifitas.

“Setelah mengalami bocor dan rusaknya jembatan Ponton disansanya terasa mengalami kesulitan untuk memobilisasi atau mengangkut barang-barang belanjaan berupa sembako yang dipasok dari Selatpanjang,” pungkasnya. (M.Khosir AMN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *