Ilhamsyah Azikin: Maknai Perbedaan sebagai Rahmat, bukan Merusak Hubungan Sesama

BANTAENG, RBO – Ribuan masyarakat dari berbagai agama, komunitas, organisasi kepemudaan serta santri dan santriwati pondok pesantren (Pontren) di daerah ini berkumpul di pantai Seruni, guna mengikuti  Karnaval Toleransi keliling kota Bantaeng, Sabtu (20/8/2022)

Kegiatan yang diinisiasi Kementrian Agama Bantaeng kerja sama Pemkab Bantaeng ini akan menelusuri beberapa ruas jalan dalam kota Bantaeng dan turut diikuti Bupati Bantaeng DR Ilhamsyah Azikin .

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor kementrian Agama Kabupaten Bantaeng, Kyai H Ahmad Jaelani mengatakan, kegiatan ini melibatkan kurang lebih tiga ribu warga Bantaeng yang terdiri dari elemen keagamaan dan juga kelompok atau komunitas, organisasi kepemudaan, serta santri dan santriwati dari berbagai pesantren yang ada di Bantaeng.

“Mereka berkumpul dan start dipantai seruni,selanjutnya akan menelusuri beberapa ruas jalan dalam kota Bantaeng sebelum finiah di alun-alun Tribun pantai Seruni,” ungkap Jaelani.

Lebih lanjut dia mengatakan, Karnaval Toleransi ini adalah salah satu bagian dari bentuk kebersamaan yang telah terjalin selama ini, dimana Bantaeng ini adalah daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.

“Karnaval Toleransi Ini menjadi bukti kebersamaan yang akan membawa Bantaeng lebih baik di masa – masa mendatang,” ucap kepala Kemenag yang juga ketua NU Bantaeng ini.

Ilhamsyah Azikin: Maknai Perbedaan sebagai Rahmat, bukan Merusak Hubungan Sesama

Sementara itu Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin yang turut serta dalam Karnaval tersebut mengatakan, karnaval merdeka toleransi adalah salah satu bentuk pencerminan masyarakat di Bantaeng,  ini adalah bentuk penghargaan atas keberagaman yang ada di Bantaeng.

“Ini adalah pencerminan masyarakat Banateng yang menghadirkan kesadaran atas keberagaman yang menghantarkan kita menuju capaian-capaian yang ada saat ini,” jelas dia.

Dikatakan, saat ini, Bantaeng sangat menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Terbukti, Bantaeng menjadi salah satu daerah yang cepat bangkit pertumbuhan ekonominya setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.capaian itu tentu tidak terlepas dari upaya masyarakat dalam menjaga kedamaian di atas perbedaan yang ada.

“Bantaeng ini adalah Daerah dimana masyarakatnya mayoritas muslim, namun sangat menjunjung tinggi dan mengharga perbedaan, toleransi beragamapun berjalan dengan baik, sehingga pertanyaan-pertanyaan terkait dari mana, suku dan agama apa nyaris tidak pernah terdengarkan ditelinga.

“Intinya,Selama kehadiranmu memberikan kebermanfaatan, maka kita akan diterima dengan baik sebagai masyarakat Bantaeng,” tegas dia.

Lantaran itu, Bupati berpesan kepada semua masayrakat untuk senantiasa menjaga keberagaman dan toleransi ini.sebab toleransi atas keberagaman adalah bentuk kehormatan masyarakat Bantaeng.

“Harmonisasi dan Toleransi sepatutnya Kita jaga,jika pun ada yang berupaya merusak toleransi, maka dia adalah orang yang mengganggu kehormatan orang Bantaeng,” jelas dia.

Selain itu, perbedaan perspektif yang se-waktu-waktu muncul, sebaiknya tidak ditanggapi berlebihan. Melainkan harus dimaknai sebagai rahmat yang akan membawa kebaikan dan bukan untuk membuat rusaknya hubungan baik antar sesama.

“Perbedaan perspektif baik dari segi politik dan kemasyarakatan merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan. Tetapi itu bukan untuk menganggu atau merusak kedamaian yang ada saat ini,” jelas dia. (Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *