Hasil Uji Lab Keluar, Makanan Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi Ditemukan Mengandung Bakteri dan Jamur

0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

Sukabumi, RBO – Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa pelajar di Kecamatan Cidolog pada Agustus-September 2025 kini mulai terungkap.

Bareskrim Polri Kombes Nasriadi yang menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Pidana Bidang Ekonomi di dampingi kasat Reskrim Aiptu Hartono dan Kapolres Sukabumi terjun langsung sidak ke lokasi dapur Makan Gizi Gratis kecamatan Cidolog.

Menurut keterangan Sekmat Cidolog Encep Muharam, Bareskrim memeriksa penampungan air dan saluran sumber air itu dari mana.

Ternyata hasilnya sangat mengejutkan, karena air yang digunakan dapur MBG Kecamatan Cidolog diduga dari sungai Cidolog yang bermuara ke Curug Caweni.

Ironisnya, selama ini SPG atau pemilik pengelola dapur MBG Kecamatan Cidolog memberikan keterangan,bahwa air yang di pakai dari sumur bor.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah menyelesaikan uji laboratorium terhadap sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab insiden tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, menyatakan bahwa hasil uji lab menunjukkan adanya kontaminasi bakteri dan jamur pada sejumlah makanan.

“Kami sudah menyelesaikan uji lab di SPPG (Sentra Pelayanan Program Gizi) Cidolog dan Parakansalak,” ujar Agus pada Selasa (23/9/2025).

Di SPPG Cidolog, sampel makanan yang diperiksa meliputi nasi uduk, tempe orek, acar bumbu kuning, telur dadar, dan semangka.

Hasil pemeriksaan mikrobiologi di Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat menemukan Jamur (Coccodiodesimmitis) pada semangka, Bakteri (Enterobacter cloacae) pada tempe orek dan Bakteri (Macrococcus caseolyticus) pada telur dadar.

Menurut Agus, kontaminasi ini dapat terjadi karena proses penyimpanan makanan pada suhu ruang yang terlalu lama, yang diduga terjadi di Cidolog.

Sementara itu, di SPPG Parakansalak, sampel makanan yang diambil adalah nasi putih, telur, orek tahu, sayuran, semangka, dan susu. Hasil lab menunjukkan adanya bakteri (Bacillus Cereus) pada telur.

“Bakteri ini dapat mencemari telur mentah jika disimpan pada suhu yang tidak tepat dan tidak dimasak hingga matang sempurna,” jelas Agus.

Hasil ini menjadi temuan penting untuk mengevaluasi kembali standar operasional prosedur dalam penyiapan makanan program MBG, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (A.Hidayat).

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *