Gegara Kebijakan Glow Komersil – Swastanisasi KRB, Warga Gugat Pemkot Bogor

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

BOGOR, RB.Online – Sekitar 600 orang lebih gabungan (aliansi) 6 organisasi duduki Balai Kota Bogor, Kamis (28/10/2021).

Dibawah kordinator aliansi PSM (Pemuda Sunda Menggugat), yang telah diestimasi menurunkan peserta aksi sekitar 200 personil, dipimpin korlapnya, Putra Sungkawa.

Kemudian BEM KBM Pakuan, yang diestimasi menurunkan sekitar 200 personil, dipimpin korlap Arif Bustanudin Aziz. Di perkuat juga oleh Aliansi Mahasiswa Bogor/AMB, diestimasi menurun kan sekitar 50 personil, yang dipimpin korlapnya Evan Edo Prasetyo.

Lalu dari Perhimpunan Mahasiswa Bogor Raya (PMBR), yang diestimasi menurunkan 50 personil nya dipimpin oleh korlap Jamaludin. Kemudian di perkuat juga aliansi BEM seBogor, dengan jumlah yang diestimasi turun 30 personil, dipimpin korlap Maula Ahmad Haidar.

Yang mana ada lokasi dan giat aksi lain sendiri, yakni memilih tambahan lokasi aksi disekitar area Jembatan Ceger, Jln.Kol Ahmad Syam Kel. Tanah Baru-Kec. Bogor Utara.

Kelompok BEM se-Bogor pun menggelar giat lain, melapak tebar buku dan pembagian minuman ke anak anak jalanan, lanjut serahkan bantuan paket alat tulis, pada Yayasan Rumah Baca se wilayah Kel. Baranangsiang Kota Bogor (tepat di belakang terminal Baranangsiang).

Dukungan aksi aliansi terakhir datang dari PBB (Pemuda Batak Bersatu) yang diestimasi peserta nya sekitar 100 personil, dibawah tanggungjawab kordinator kegiatan, Drs. Mangahit Sinaga, MM (KesbangpolKot. Bogor).

Dengan rangkaian giat perkumpulan, di gedung DPRD Kota Bogor, untuk gelar pawai Delman dari DPRD ke Balai Kota, lalu melakukan atraksi seni di Balai Kota, yang pada rencananya kan diterima Ibu (isteri wakil Walikota Bogor) dan (isteri Sekda Kota Bogor).

Adapun giat utamanya dari kesemua peserta di orientasikan dengan ber orasi, diawali ritual khas memanjatkan do’a para peserta demo, dipimpin tokoh Adat Kasundaan dan tokoh Agama Islam. Do’a secara Islami, yang diiringi ritual Puput Asap (pembakaran jenis Dupa wangi), dari awal hingga berakhirnya aksi massa.

Giat orasinya terdapat dibeberapa titik lokasi di tentukan, yang di antara nya depan Pintu Utama Istana Bogor, Balai Kota Bogor, Pintu Utama KRB, dan sekitar tugu Kujang. Dengan substansi gugat tuntutan yang sama dari semua peserta, sebagai mana keterangan yang didapat RB, dari seorang peserta aksi tersebut, di halaman Balai Kota, Rd. Erwin Garmana.

Erwin menyatakan, kesemua peserta memiliki visi dan misi seragam di aksinya tersebut, yakni menggugat kebijakan di gulirkannya program ber jargon Glow dan melalui Swastanisasi tata kelola KRB (Kebun Raya Bogor) oleh PemKot Bogor yang dikomandani Wali Kota.

“Intinya meminta Walikota Bogor menolak atau mencabut program Glow KRB, lalu menuntut Walikota Bogor bertang- gung jawab atas segala kerusakan yang bakalan terjadi, jika programnya itu diteruskan,” tegas Erwin.

Karena lanjut ia, ditengarai bertentangan dengan marwah KRB itu sendiri, dengan Perwali No.17 tahun 2015, juga dengan kearifan lokal di Hati Sanubari warganya sendiri (warga Bogor).

Dan yang ketiganya, menuntut Walikota Bogor untuk turun dari jabatannya, jika tak mau segera memutuskan penghentian program Glow di KRB tersebut.

“Intinya, kami mohon Pak Walikota untuk mau menolak atau mencabut izin bisnis komersil Glow di KRB, terus kembalikan marwah dan fungsi KRB sebagai area konservasi Cagar Budaya hayatinya, edukasinya, nlai history dan religinya, serta tetap menjadi sarana rekreasi asri yang murah meriah, bagi semua rakyat kecil menengah serta segala kalangan, baik lokal mau pun manca negaranya,” tandasnya. (Asep Didi)

Related posts

Leave a Comment