Galakkan Gerakan Tanam Pohon, Pemkab Bantaeng Libatkan Mahasiswa dan Ormas 

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

BANTAENG, RB.Online – Dalam upaya penanganan banjir jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Bantaeng mulai galakkan gerakan tanam pohon di Sejumlah titik di area cekdam Balang sikuyu kelurahan karatuang Bantaeng, Jumat (10/12/2021).

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) ini turut melibatkan sejumlah organisasi dan elemen masyarakat peduli lingkungan di Daerah ini.

Pada Kesempatan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantaeng, Andi Sjafaruddin Magau mengatakan, sedikitnya 500 bibit pohon di tanam di kawasan ini. Kegiatan ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Sebab menurutnya, salah satu penyebab banjir di Bantaeng akibat terjadinya degradasi lingkungan. Salah satu upaya untuk menghentikan laju tersebut dengan melakukan konservasi dengan cara menanam pohon lingkungan yang mengalami degradasi.

“Jika hal tersebut dilakukan dan kondisi lingkungan diwilayah degradasi dan sekitarnya sudah baik, setidaknya bencana Alam banjir akan lebih mudah teratasi,” jelas Kadis PU.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Nasir Awing. Ia menyebut, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bantaeng, sebelumnya telah mempersiapkan gerakan tanam pohon di wilayah konservasi.

“Sebanyak 40 ribu pohon yang sudah siap untuk ditebar dan ditanam di sejumlah titik yang dianggap perlu ditanami pohon,” jelas Nasir Awing yang juga mantan sekretaris DLH ini

Sementara itu, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menyebut, aksi tanam pohon yang mengusung tema “tanam satu pohon, petik sejuta kebaikan” ini adalah bagian dari ikhtiar pemerintah untuk menjaga wilayah Bantaeng tetap aman dari degradasi lingkungan.

“Saya berharap aksi tanam pohon ini juga dilakukan kelompok-kelompok masyarakat, organisasi massa (Ormas), Organisasi Kepemudaan, terlebih khusus Organisasi pencinta lingkungan dan juga Organisasi-organisasi lainnya yang ada di daerah ini,” harap Bupati.

“Kita pahami bersama bahwa cuaca ekstrem terkadang membawa bencana yang biasanya datang secara tiba-tiba, sehingga perlu dilakukan penanganan secara dini,baik itu jangka pendek maupun jangka panjang,” sambung Ilham.

Dicontohkan, banjir yang petnah melanda daerah ini dan juga beberapa daerah tetangga,yang sempat merusak sejumlah imprastruktur dan juga pemukiman warga.

“Lita berharap hal ini tidak terulang lagi di tahun-tahun mendatang,” ucap Bupati Alumni STPDN bergelar Doktor pemerintahan ini.

Lantaran itu, dirinya meminta dukungan dan partisipasi serta keterlibatan semua pihak untuk memberikan perhatian dan kepeduliannya terhadap Lingkungan dengan menanam pohon minimal 2 pohon masing-masing di wilayahnya.

“Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir tetjadinya banjir yang disebabkan degradasi lingkungan,” tandas Bupati Bantaeng yang juga ketua IKAPTK Sulsel ini.

 

Gerakan tanam pohon ini dapat terus berkelanjutan dan Pohon yang ditanam pun diharapkan dapat terjaga dan terawasi serta terlindungi, sehingga bisa memberikan kebaikan bagi masyarakat Bantaeng di masa-masa mendatang.

Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, pemkab Bantaeng dalam hal ini Dinas PU selaku Instansi tehnis yang menangani Infrastruktur telah melakukan pengerukan sedimen di sujumlah sungai dan juga drinase di beberapa wilayah.

Dengan dilakukannya pengerukan sedimen disejumlah sungai dan drinase itu,diharapkan banjir yang selama ini dikeluhkan dan meresahkan masyarakat khususnya yang beraktifitas di terminal dan Pasar baru Sudah dapat teratasi.

Adapun Komunitas dan Organisasi serta kelompok-kelompok masyarakat yang turut ambil bagian pada Krgiatan itu di antaranya, Banser, Ansor, Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (HPMB).

Selanjutnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis online Indonesia (JOIN) Bantaneg dan Karang Taruna Kabupaten Bantarng serta Kelompok Alam Rimbun Lonrong. (Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *