Dugaan Pungli di SDN Tegalega: Orangtua Siswa Desak APH Usut Tuntas
CIANJUR, RBO – Orangtua siswa di SDN Tegalega, Kecamatan Sindangbarang, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menyelidiki dugaan pungutan liar (pungli) terkait uang perpisahan, pembentengan pagar, dan penggunaan dana Bos yang dirancukan.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, praktik carut marut terungkap setelah biaya-biaya seperti saman, pemagaran, seragam, dan sampul raport ditetapkan kepada orangtua siswa.
Kepala Sekolah SDN Tegalega, Bapak Misbah, memberikan tanggapan yang kontroversial. Ia mengakui adanya penggalangan dana dari orangtua siswa untuk biaya perpisahan, serta pembentengan pagar, dengan alasan keputusan ini berasal dari ketua komite, Pak Supar. Meski diakui, hal ini mencengangkan mengingat seharusnya penggunaan dana Bos sudah mencukupi.
Sumber dari orangtua siswa menambahkan bahwa ada tambahan pungutan, termasuk biaya samen, pemagaran, seragam, dan sampul raport, serta uang kencleng harian sebesar Rp 1000,00 per siswa untuk pembelian alat kebersihan ruang kelas, Jumat (15/12).
Ketidakpuasan masyarakat terkait pungutan ini semakin terlihat dengan adanya informasi bahwa sejumlah pengajuan bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur tidak pernah mendapat respons, jangngankan di tinjau kunjungan pun tidak pernah ada dari dinas pendidikan kabupaten cianjur hususnya bidang SD.
Dalam konteks ini, APH diminta untuk mengusut tuntas dugaan pungli dan penyalahgunaan dana Bos agar transparansi dan akuntabilitas di Sekolah Dasar Negri Tegalega tersebut dapat dijaga dengan baik. (Herman)