Sumedang, RBO – Di tengah tantangan ekonomi pedesaan, Karang Taruna Tunas Mekar RW 02 Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan berupaya memanfaatkan potensi lokal untuk membangun kemandirian ekonomi warganya melalui budidaya jamur tiram.
Anggota Karang Taruna Tunas Mekar, Zainudin mengatakan bahwa inisiatif untuk mengembangkan usaha jamur tiram yang kini telah berjalan hampir selama dua bulan ini menggunakan lahan warga yang awalnya terbengkalai.
Meski baru mengelola 2.500 dari total 5.000 baglog yang tersedia, kata dia, hasil panen mereka sudah menunjukkan prospek menjanjikan, dengan penghasilan rata-rata Rp 70.000 per hari dari panen 5-7 kilogram jamur.
“Budidaya jamur tiram ini sudah berjalan selama dua bulan dari bulan oktober. Alhamdulillah, banyak warga membeli kesini. Perkiraan penghasilan perhari itu sekitar Rp. 70.000 untuk sekali panen sekitar lima sampai 7 kilo,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Zainudin, tantangan tidak luput dari perjalanan mereka, terutama akibat cuaca panas yang mempengaruhi terhadap produksi jamur Tiram.
“Tempo hari panen jamur kami menurun karena suhu yang terlalu panas. Idealnya, budidaya jamur ini memerlukan suhu sejuk untuk hasil yang optimal,” kata Zaenudin.
Ke depan, Zaenudin bersama timnya berencana akan memperluas skala budidaya dengan menambah jumlah baglog hingga 5.000. Harapannya hal ini supaya bisa meningkatkan penghasilan dan bisa memberikan dampak lebih besar bagi para pemuda Desa Cilembu.
Selain peran para pemuda Karang Taruna, dukungan dari Lembaga Amil Zakat Al-Azhar menjadi faktor penting dalam kelangsungan proyek ini.
Menurut Kirman, pendamping dari Al-Azhar, pihaknya memberikan pinjaman modal tanpa bunga atau qardhul hasan serta pendampingan teknis dan akses pasar untuk memastikan keberlanjutan dari usaha ini.
“Alhamdulillah, kita coba alokasikan untuk pengembangan usahanya dengan akad awal yang digunakan yaitu qardhul Hasan atau pinjaman murni. Mudah mudahan budidaya jamur ini bisa membuka peluang usaha usaha lainnya bagi warga,”ungkapnya. (Nbbn)