Dilaporan LSM AMPERA, APH Dipastikan Akan Memanggil Oknum Kepsek

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

BOGOR, RBO – Menindak lanjuti berita media reformasibangsa sebelumnya, dimana seputar dugaan penyimpangan terkait pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dimasa kepemimpinan Oknum berinisial berinisial “HT” yang merangkap jabatan sebagai Kepala Sekolah.

Sejak sebelum pengangkatan guru honorer (Non PNS) menjadi pegawai P3K baru – baru ini selain menjadi catatan kelam bagi para pegiat anti korupsi dan para pewarta akhirnya kian berbuntut panjang.

Bagaimana tidak, berdasarkan hasil koordinasi tim gabungan terhadap APH sudah menemui titik terang,
adapun jadwal rencana pemeriksaan pada minggu depan.

Ketua LSM AMPERA (Amanat Perjuangan Rakyat) Tony, SH. MH, berharap, adanya indikasi berbagai ragam bentuk penyimpangan terkait pengelolaan dan alokasi dana bos SDN khususnya di wilayah kecamatan Gunung Putri akan menemui titik terang.

“Kita juga sudah menekan kepada aparat penegak hukum (APH) agar kiranya jangan hanya berfokus pada satu titik saja, dikarenakan masih ada kemungkinan oknum Kepsek lainya yang ikut bermain,” kata Bung Tony sapaan akrabnya.

Menurutnya, kalau mengacu pada hasil audit badan pemeriksa keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat, dinyatakan wilayah kecamatan Gunung Puteri masuk kriteria zona merah, yang mana terdapat kisaran 40 sekolah dasar yang patut diduga kuat bermasalah secara berjamaah.

LSM AMPERA tentunya sangat mengapresiasi atas semangat dan langkah dari kawan – kawan APH selaku mitra yang baik tentunya “fast response” dan segera mengambil sikap guna mengurai carut – marut sesuai laporan dari rekan – rekan penggiat di lingkungan pemerintahan pemkab yang memang konsen

“Ya, demi mengawal laju dan terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi khususnya diwilayah hukum bumi tegar beriman, dan akan kita liat perkembangannya,” tegas Bung Tony.

Lebih lanjut, Ketua LSM AMPERA mengatakan, apabila nantinya ada nama – nama lain yang ikut terlibat tentunya kita juga tidak akan mentolerir bagi siapa saja akan kita dorong.

“Demi mendapat perlakuan yang sama demi penegakan supremasi hukum dalam pemberantasan korupsi,” ujar Bung Tony dengan nada geram. (Tono)

Related posts

Leave a Comment