Dana Desa Gunasari Mubadzir? Bangun Kolam Renang Nyaris Mangkrak, Duit Habis Milyaran Rupiah
Sumedang, RBO – Kolam renang wisata yang rencananya dikelola Pemdes Gunasari Kecamatan/Kabupaten Sumedang Provide Jawa Barat hampir empat tahunan nyaris mangkrak.
Dengan menggunakan Dana Desa, sejak tahun 2021 sampai 2024 tersebut malah dinilai menghamburkan uang negara, tanpa berdampak signifikan bagi pendapatan asli desa.
Tidak tanggung, biaya yang sudah digelontorkan Desa Gunasari mencapai milyaran rupiah, mirisnya lagi kolam renang wisata tersebut masih kekurangan anggaran.
Kepala Desa Gunasari Mukhtar mengatakan, kolam renang ini sudah menelan dana sekitar Rp 1,2, miliar lebih yang dialokasikan dari DD (dana desa gunasari) tahun 2021 s/d 2024 yang lalu.
“Pembangunan kolam renang ini sudah sangat tepat, apalagi tujuannya untuk meningkatkan nilai perekonomian desa dari sektor pengunjung juga pendapatan daerah dari sektor pajak wisata,” kata dia, Senin (28/07/2025).
Namun, publik menilai tujuan mulia Pemdes Gunasari hanya indah secara tertulis diatas kertas, beda dengan fakta tidak sesuai ekspektasi. Malahan, dengan molornya pembangunan kolam renang, sudah mengendapkan keuangan negara demi wisata kolam renang ini.
Mirisnya lagi, sang Kepala Desa menyebut masih ada yang kurang fasilitas didalam kolam renang yaitu prosotan anak, untuk melengkapi wahana wisata kolam renang ini.
“Kami masih memerlukan sekitar Rp 150 juta lagi dana yang diperlukan untuk pasilitas prosotan fasilitas wahana kolam wisata tersebut,” cetusnya.
Tak hanya itu, meski pasokan air juga yang merupakan faktor penunjang utama dalam kolam renang ini saat ini bisa diprediksi cukup, tetapi air yang ada untuk kolam renang ini, terindikasi kurang bagus.
“Ya, kadarnya (mengandung bau) seperti air yang kalau di pake nyuci baju jadi kuning hasil baju cuciannya, tapi kami berusaha,untuk menggandeng pihak terkait (TIRTANADI) untuk suplai air bersih untuk kolam wisata ini, walaupun itu belum ada kepastian secara hitung hitungan untuk rugi,” jelasnya.
Untuk dana Bumdes Gunasari, menurut warga diperuntukkan untuk sebidang tanah didepan mesjid sekitar RT 7, tidak jauh dari lokasi kantor desa.
Mukhtar menjelaskan, yang ada adalah tanah kepunyaan pengelola Bumdes, bukan tanah atas nama BUMDES. Selain itu, tanah hutan desa juga sudah dimanfaatkan tanaman bibit durian sebanyak 2000 biji dan sebagian tanaman bibit petai,,di lokasi tanah desa yang tersedia.
“Kami berharap kedepan hasilnya akan dinikmati oleh warga desa gunasari untuk meningkatkan nilai ekonomi dimasa depan,” ungkap Muhktar.
Warga mempersoalkan akses sekitar arah Ciawi atau jalan calincing, karena keberadaan jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pihak desa.
“Tidak semua terkoper dana desa, masih ada sekitar desa Gunasari yang jalannya masih rusak,” tutup Muhktar. (Rio)