Sukabumi, RB.co.id – Ratusan warga Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi berbondong-bondong mendatangi kantor Desa setempat untuk membuat surat keterangan usaha (SKU) sebagai salah satu syarat mendaftar BLT UMKM.
Kepala Desa Kutajaya, H Ujang Royani mengatakan, berdasarkan rekapitulasi sementera, terhitung sejak 14 Oktober sampai 26 Oktober sektiar pukul 10. 00 WIB, terdapat sekitar 1088 warga yang datang ke Desa Kutajaya untuk membuat SKU.
“Mereka datang ke sini, untuk membuat SKU, karena ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa uang tunai sebesar Rp 2.400.000,” jelas Kades kepada RB.co.id, Senin (26/10/2020).
Apabila dibanding dengan hari biasanya, sambung Kades, warga jarang datang ke kantor Desa Kutajaya untuk membuat SKU. Untuk itu, dalam proses pembuatan SKU ini telah melibatkan RT setempat untuk memberi surat pengantar. Hal ini dilakukan supaya tidak disalah gunakan dan benar yang mengajukan memiliki usaha.
“Masyarakat yang membuat SKU ini, mayoritas warga yang mempunyai Usaha Kecil.Desa Kutajaya itu, terdapat jumlah total jiwa sekitar 18000 dan Jumlah KK 6000 lebih warga wajib KTP,” paparnya.
Menurutnya, semenjak pandemi Covid-19 banyak program bantuan yang disediakan pemerintah pusat. Seperti program Kartu Prakerja, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM, BST Kabupaten. BST Kemensos BLT Dana Desa bantuan karyawan gaji dibawah Rp 5 juta dan lainnya.
“Nah, untuk bantuan saat ini merupakan gelombang ke II. Mereka kebanyakan membuat SKU untuk persyaratan mendapatkan bantuan dari program BPUM,” ujarnya.
Pihaknya menambahkan, apabila warga sudah mendapatkan atau membuat SKU, maka mereka akan mendatangi kantor Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, untuk mengajukan pemohonan bantuan modal UKM.
“Memang akhir-akhir ini kantor desa selalu dipadati pengunjung calon pemohon penerima bantuan modal UKM tersebut.
“Saya berharap dengan banyaknya program bantuan yang dikucurkan pemerintah dapat meringankan beban warga yang terdampak ekonominya dari Covid-19,” pungkasnya. (Yogi Ramlan).