Bupati Zukri Bersama Menteri Koperasi dan UKM RI Lakukan Prosesi Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik CPO Mini Dan Pabrik Minyak Makan Merah

Pelalawan, RBO – Bupati Pelalawan H. Zukri, SE mendampingi Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik CPO mini dan pabrik minyak makan merah di Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui, Jumat (12/7/2024).

Dalam sambutannya, Bupati Pelalawan mengucapkan terimakasih kepada Menteri Koperasi dan UKM RI yang telah hadir di Desa Bukit Gajah.

Bupati mewakili pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pelalawan mengucapkan terimakasih atas kedatangan bapak Menteri Teten Masduki bersama rombongan di Kecamatan Ukui untuk melakukan peletakan batu pertama pembuatan pabrik mini CPO dan pabrik minyak makan merah.

“Saya berharap dengan adanya pabrik ini akan bisa membantu rakyat dan petani, serta bisa membantu mengatasi permalasahan kelangkaan minyak goreng seperti yang beberapa waktu lalu kita alami.” Tuturnya.

Bupati Zukri juga berharap agar pembangunan pabrik ini bisa segera selesai, agar bisa segera beroperasi karena saya yakin ketika pembangunan pabrik selesai, maka harga sawit akan melonjak dengan sendirinya, dan itu tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan petani.

“Kami berharap pembangunan pabrik ini segera selesai agar bisa diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.” Harap Bupati.

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan pabrik CPO mini dan minyak makan merah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Koperasi dan UKM RI menyebut, dihari koperasi tanggal 12 Juli, dirinya memilih hadir di Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui seraya bersyukur karena di desa ini, melalui Koperasi Sumber Makmur kita akan membangun pabrik CPO mini dan pabrik minyak makan merah.

Perlu diketahui bahwa minyak makan merah merupakan minyak makan yang kaya vitamin e dan vitamin a. Tujuan dari pembangunan pabrik CPO mini dan minyak makan merah yang dikelola melalui koperasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

“Ini akan berdampak pada peningkatan SDM bagi anak-anak petani sawit, sehingga kita akan memperoleh generasi Indonesia emas 2045 yang berkualitas dan berdaya saing global.” Jelas Menteri Koperasi dan UKM RI.

Karena jumlah petani sawit cukup signifikan dan berkontribusi untuk perekomian serta merupakan salah satu pemberi kontribusi yang besar bagi APBN, maka pemerintah membutuhkan kebijakan bahwa koperasi boleh membangun hilirisasi dari sawit.

Program hilirisasi adalah program nasional karena presiden tidak mau kita mengekspor bahan mentahnya saja, oleh karena itu pembangunan pabrik CPO mini dan pabrik minyak makan merah yang dikelola melalui koperasi merupakan program hilirisasi.

“Agar kita bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas dan menciptakan industri yang berbasis bahan baku dalam negeri.” Tutupnya. (Sur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *