SUMEDANG, RBO – Keberhasilan program pembangunan sektor pertanian, termasuk pangan dan holtikultura, bergantung kepada peran para penyuluh di lapangan melalui pendampingan dan pemberdayaan para petani.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir meminta kepada Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPD Perhiptani) Sumedang untuk terus meningkatkan kompetensi dan inovasinya di bidang pertanian.
Pasalnya, sebagai organisasi profesi yang mewadahi penyuluh pertanian, Perhiptani dinilai sangat penting dan strategis dalam mendampingi dan membina para petani.
“Standar kompetensinya harus di atas para peserta penyuluhan. Penyuluh juga harus berinovasi menemukan cara-cara baru yang efektif, tidak hanya konvensional,” ucap Bupati saat audiensi dengan DPD Perhiptani Sumedang di Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (1/8/2022).
Bupati mengatakan, peningkatan kompetensi sangat dibutuhkan mengingat teknologi dan teori untuk meningkatkan produksi pertanian mengalami perubahan sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Perhiptani ini menjadi wahana ‘sharing’ ilmu dan pengalaman. Tentu para penyuluh harus meningkatkan kompetensinya. Salah satunya harus banyak belajar dalam bentuk Diklat, FGD, seminar, lokakarya dan pelatihan teknis lainnya. Harus terus di-charge wawasannya dan disesuaikan dengan kondisi yang ada,” ungkapnya.
Bupati juga meminta agar keberadaan Perhiptani menjadi wahana meningkatkan kesejahteraan anggotanya karena organisasi dibentuk berdasarkan kesamaan visi dan misi bersama.
“Harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan anggota. Organisasi dibentuk karena tujuan yang sama, perasaan senasib seperjuangan. Setelah itu sebagai wahana advokasi untuk saling melindungi,” tutupnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sajidin, Ketua Perhiptani Dodi Hamdani beserta jajaran pengurus. (Riks).