Bupati Sumedang: Lulusan Pesantren Diharapkan Berilmu Amaliah dan Beramal Ilmiah
SUMEDANG, RB.Online – Santri-santriwati lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Ulumul Qur’an Al- Mustofa diminta untuk terus belajar dan mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an.
“Terus pertahankan bacaan dan hapalan Al-Qur’annya meskipun sudah diwisuda. Lebih dari itu, apa yang kita hapal dipahami untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berilmu amaliah. Beramal ilmiah,” ujar Bupati Sumedang.
Ia mengatakan, pesantren merupakan salah satu pendidikan yang tepat dan membawa misi penting untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Qur’ani.
Oleh karena itu, harus memberikan apresiasi kepada keluarga besar Ponpes Ulumul Qur’an yang telah menjadi bagian solusi memberikan kemanfaatan dalam membina akhlaq dan moral masyarakat, khususnya dalam menyiapkan generasi Qurani dengan mendidik putra putri menjadi hafidz hafidzoh.
“Terima kasih atas kerja kerasnya selama ini. Sejak dirintis tahun 2010 hingga saat ini berkembang maju. Saya meyakini ini wujud dari keikhlasan dan istiqomah serta kebulatan tekad dalam membina umat sehingga berbuah seperti ini,” ungkap Bupati.
Dikatakannya, Pemda Sumedang akan terus mendukung terhadap perkembangan pesantren. Ia pun mengakui, merasa surprise dengan perkembangan ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa yang dinilai berkembang dengan sangat pesat.
“Kami akan terus mensupport pesantren agar terus berkembang. Pesantren ini masuk green pesantren, alamnya hijau dan bagus. Saya merasa cukup surprise. Insyaallah tahun depan kami akan berikan bantuan kobong atau kelas baru,” tuturnya.
Pimpinan Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa KH. Asep Mustofa Kamal menyampaikan, seluruhnya 128 santri penghafal Al-Quran di Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa,dari 128 santri,ada 17 santri sudah hapal 30 juz, 48 santri hapal 10 juz dan sisanya sebanyak 63 santri khatam binnadlor (sambil melihat) dan bil ghoib (di luar kepala).
“Putera-puteri yang digembleng menjadi hafidz hafidzoh ini menjadi investasi akhirat. Untuk itu, saya berpesan para santri terus ‘murojaah’ agar hapalannya tidak lupa,” tuturnya.
Asep menjelaskan, bahwa tempat berdirinya Ponpes 10 tahun yang lalu hanyalah deretan kebun bambu yang tidak ada akses jalan untuk orang maupun kendaraan satupun dan seiring waktu kini berkembang dengan jumlah santri yang ada saat ini sebanyak 500 orang.
“Alhamdulillah, jumlah santri yang ada sekarang sebanyak 500 orang. Santri yang masuk kami seleksi dengan ketat dilihat dari kemampuan mereka dalam membaca Al-Qur’an,” sebut Asep.
Turut hadir Camat Pamulihan Herry Harjadinata beserta Forkopimcam Pamulihan, Kabag Kesra Ate Hadan, perangkat Desa Citali, serta para orang tua wisudawan/wisudawati Ponpes Ulumul Qur’an Al-Mustofa. (Riks).