SUMEDANG, RBO – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir secara resmi mengukuhkan 50 anggota Desa Tangguh Bencana (Destana) dari 11 desa yang ada di Kecamatan Pamulihan, Jum’at (2/12).
Pengukuhan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Cigendel tersebut ditandai dengan pemakaian,Topi dan baju kepada perwakilan anggota Destana oleh Bupati dengan didampingi Ketua BMKG Bandung, Kepala BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Kabupaten Sumedang dan Plt. Camat Pamulihan.
Kepala BPBD Atang Sutarno menyampaikan, pembentukan dan pengukuhan anggota Destana dimaksudkan untuk memperkenalkan program Destana kepada pemangku kepentingan di tingkat desa untuk selanjutnya bekerja sama dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.
“Semua ini tiada lain dalam rangka mendukung kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana di Kabupaten Sumedang. Secara sepakat warga Pemulihan ingin bersama-sama siap siaga hadapi bencana,” ujarnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan, pengukuhan Destana merupakan ikhtiar pemerintah dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi bencana,kontur tanah di Sumedang berbukit-bukit sehingga rawan bencana banjir dan tanah longsor, ditambah curah hujan yang sangat tinggi.
“Untuk ikhtiar bathinnya tentunya kita terus berdoa dan ikhtiar lahirnya kita coba siapkan kegotongroyongan masyarakat dengan dibekali ilmunya untuk bersama-sama mengatasi bencana. Mulai dari Kades, RW sampai RT supaya mengetahui tempat rawan bencana dan menginformasikannya kepada warga,” jelasnya.
Bupati menyampaikan, ikhtiar lainnya adalah bekerja sama dengan perusahaan IOVU asal Indonesia di Finlandia dalam penggunaan alarm satelit yang mendeteksi pergerakan tanah untuk mencegah longsor.
“Kami meminta kepada IOVU agar Sumedang dijadikan pilot project alat deteksi longsor. Alat ini akan dikembangkan di Cadas Pangeran sehingga masuk radar untuk diinfokan kepada publi, sehingga masyarakat nanti mengetahui adanya pergerakan tanah melalui pengurus Destana,” pungkasnya. (Riks)
