BPBD Pelalawan Hadiri RDP Di Komisi III DPRD Provinsi Riau Tentang Penanganan Dampak Banjir Sungai Kampar
PELALAWAN, RBO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Pelalawan hadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Provinsi Riau dapil Kampar dan Pelalawan. Selasa (6/5/2025), ungkap Kepala BPBD Pelalawan Zulfan M.Si, RDP yang dihadiri oleh sejumlah Tokoh Masyarakat,Forum Masyarakat Peduli Sungai Kampar dan Perwakilan PLTA Koto Panjang Kampar.
Dijelaskan Kepala BPBD Pelalawan Zulfan M.Si, Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di ruang Komisi III DPRD Provinsi Riau pada hari Senin 6 Mei 2025.
Hasil dari RDP itu menghasilkan beberapa rekomendasi terkait penanganan dampak banjir Sungai Kampar di Dua Kabupaten.Kabupaten yang terdampak banjir Sungai Kampar akibat pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar.
Hasil Rekomendasi dari RDP tersebut ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan diantaranya;
1.Peperubahan SOP pengendalian bendungan untuk mencegah terjadinya banjir.
2.PLTA Koto Panjang akan melakukan penangan sedimentasi waduk PLTA Koto Panjang.
3.Pihal terkait akan melakukan evaluasi Amdal/kajian terkait dampak yang ditimbulkan secara menyeluruh.
4.Kompensasi perusahaan Migas untuk penggantian lahan diarahkan kehulu PLTA.
5.Pedalaman sungai dan reboisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dihilir. BWS pusat agar melakukan reboisasi di hulu.
6.PLTA Koto Panjang harus memberikan kompensasi terkait dampak dari Banjir luapan PLTA , termasuk menyediakan fasilitas untuk anak-anak terdampak banjir.
7.Pihak terkait akan melakukan koordinasi intens dengan lintas Sektoral.
8.Kajian pusat agar melakukan monitoring bendungan untuk menjadi perhatian.
“Diantaranya 8 poin yang menjadi rekomendasi hasil RDP, ada salah satu yang menjadi keberatan oleh pihak PLTA. Poin tersebut adalah Pihak PLTA enggan memberikan kompensasi terkait dampak banjir dan menyediakan fasilitas untuk anak-anak yang terdampak banjir, “ujar Zulfan M.Si.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Pelalawan jumlah masyarakat yang terdampak banjir luapan Sungai Kampar akibat bukaan pintu waduk PLTA sebanyak 3.795 KK. Belum lagi kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya.
Ditambahkan Zulfan, puncak banjir luapan sungai Kampar dampak dari bukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang terjadi pada bulan Maret 2025.
Dimana PLTA Koto Panjang Kampar membuka pintu Spillway sebanyak Lima pintu. Tentu ini akan memberikan dampak yang cukup parah bagi masyarakat yang berada dihilir dan yang berada di Daerah Aliran Sungai Kampar.
“Harapannya adalah PLTA dapat melakukan evaluasi terkait SOP yang sudah ada, dengan mengikuti siklus musim sekarang ini. Apabila akan melakukan pembukaan pintu waduk PLTA jangan sampai menunggu batas Maksimum 83 MDPL. Mungkin bisa dilakukan secara bertahap, jika terjadi peningkatan inflow di waduk PLTA,supaya tidak menimbulkan banjir besar dihilir waduk PLTA, bisa dilakukan secara bertahap,” ujar Kepala BPBD Pelalawan Zulfan M. Si. (Sur)