Bola Panas Swastanisasi KRB, Dua Tokoh Elit Politik Kota Bogor Angkat Bicara
BOGOR, RB.Online – Swastanisasi Kebun Raya Bogor (KRB) jadi buah bibir, bahkan mendapat tanggapan prihatin dari sejumlah kalangan. Pasalnya, kebijakan Pemkot Bogor tersebut dinilai akan meruntuhkan ruh nilai cagar wisata dan budaya peninggalan para leluhur Bangsa ini.
Menganggapi itu, mantan Ketua DPRD Kota Bogor (P. Demokrat) Mufti Faoqi mendukung aksi para aktivis yang menolak swastanisasi KRB.
Dirinya menyebut, KRB itu harus didorong menjadi kawasan warisan dunia, karena fungsinya selain bernilai budaya juga bernilai lingkungan hidup dan pendidikan ilmu hayat yang salah satu fungsinya melestarikan berbagai plasma nutfah yang semakin hari semakin tergerus oleh kepentingan komersil.
“Selamatkan KRB dari kepentingan segelintir manusia mengeruk keuntungan ekonomi,” tegas Mufti Faoqi, Rabu (23/10/2021).
Menurutnya, bentuk keprihatinan yang diwujudkan dalam kanvas dengan narasi diatas sudah sangat tepat. Mufti pun mengaku terkejut dengan kebijakan Pemkot Bogor. Sebab, dengan diam diam pemerintah menyentuh hal yamg seharusnya dipertanggungjawabkan, oleh pemerintah.
“Ini malah diswastanisasikan, kita semua patut merasa prihatin dan insyaa Allah ini pasti harus dibatalkan, terus berkarya dan berkarya,” ucapnya.
Senada, Usmar Hariman mantan wakil Walikota Bogor yang berdampingan dengan Bima Arya pada periode sebelumnya.
Politikus partai Gerindra ini mengaku sangat prihatin dengan langkah yang terjadi di kota Bogor. Namun, Usmar berharap, semua pihak dicerahkan oleh para Karuhun.
“Kalau bukan kita yang menghormatinya, siapa lagi yang akan menjaga budaya kita, khususnya di Bogor yang notabene sejarah cikal bakal Bogor. Jangan di obok obok seperti tidak ada kerjaan lain,” ucap Usmar.
“Kita setuju gerakan penolakan ini. Ayo kita silih asah, silih asih dan silih asuh. Yang penting kita terus bergerak sesuai hati nurani kita, bersama sama, menjaga kota Bogor yang kita cintai,” tutupnya. (Asep Didi).