
Bejad!! Gadis Keterbelakangan Mental di Takalar Jadi Korban Rudapaksa, Pelaku Kabur ke Kalimantan
Takalar, RBO – Sungguh malang nasib dialami seorang gadis berinisial IR warga Dusun Bolo Desa banggae Kecamatan Mangngarabombang Kabupaten Takalar Propinsi Sulawesi Selatan.
Gadis berusia 22 tahun yang mengalami keterbatasan mental ini, diduga kuat diperkosa oleh lelaki beristri berinisial AR Dg Lewa.
Pelaku tak lain merupakan majikan korban tempat ia bekerja selama ini. Mirisnya lagi aksi bejat sang majikan dilakukan secara berulang kali dilakukan.
Korban menceritakan perbuatan tidak senonoh tersebut menimpanya saat situasi sedang sepi disebuah kamar lantai dua rumah terduga pelaku.
Awalnya IR sedang beraktivitas seperti biasa dirumah majikanya itu. Namun secara tiba-tiba terduga pelaku memaksa korban masuk kedalam sebuah kamar yang dimana sang istri dari terduga pelaku sedang melayani pembeli dilantai satu dirumah tersebut.
“Pertama kali itu na kasi begitu (diperkosa) dg Lewa di lantai dua, na tarik tanganku masuk di kamar na, sementara Dg Tarring (istrinya) di lantai bawah melayani pembeli,” ucap korban menceritakan kronologi kepada media.
Selain disebuah kamar terduga pelaku, korban IR juga mengaku mengalami dugaan rudapaksa diatas sebuah mobil. Modusnya mengajak korbannya untuk menemani membeli Bahan Bakar Minyak di sebuah SPBU di Takalar.
Korban bahkan diancam akan dibunuh jika berani buka suara, terlebih bercerita perihal aksi cabul sang majikan kepada dirinya selama ini.
“Banyak kalima nakasi begitu di kamar atas, di kamar lantai bawah, juga saat pergi ambil bensin di Pari’risi saya di panggil temani Dg Lewa, di jalan poros na kasi berhenti mobil di atas mobil nakasi begitu ka, sudah itu nakasi ka uang 50ribu baru na bilang jangan kasi tau siapapun, kalau kamu cerita saya bunuh,” ucapnya lagi menceritakan.
Aksi bejat pelaku terbongkar saat salah satu keluarga korban berinisial ML sedang berbelanja dirumah terduga pelaku dan tanpa sengaja melihat IR keluar dari dalam kamar dirumah Dg Lewa dengan kondisi pakaian lusuh berantakan. Tidak berselang lama, kemudian disusul terduga pelaku juga keluar dari dalam kamar tersebut.
Merasa janggal dengan gerak gerik keduanya, ML langsung menceriakan kejadian itu kepada orang tua korban. Sontak saat itu orang tua IR memanggil anaknya pulang kerumah, dan keluarga sederhana ini kaget mendengar cerita anak kandungnya tersebut.
Tidak terima anak kandungnya diperlakukan seperti apa yang diceritakan korban, Faridah Dg Baji langsung mendatangi rumah terduga pelaku.
Amarah keluarga kecil ini bahkan lebih meluap saat mendengar pernyataan terduga pelaku akan bertanggung jawab dengan menikahi secara sembunyi tanpa uang mahar.
“Waktu saya tau anakku (diperkosa) Dg Lewa saya langsung kesana dirumah, waktu saya tanya Dia akui sudah na pakai anakku dan siap ji na nikahi nikah cokko-cokko (sembunyi) dan tanpa mahar,” ucap Dg Baji dengan nada murka disertai mata berkaca-kaca.
Mendapatkan jawaban yang mengecewakan dari pelaku, dirinya meminta pada suaminya untuk ke rumah keluarganya yang lain membicarakan masalah yang dialami.
Setelah mendapat kesepakatan orang tua IR melaporkan ke pihak berwajib dengan bukti laporan Polisi nomor : LP/B/20/I/2025/SPKT/POLRES TAKALAR/POLDA SULAWESI SELATAN.
“Saya berharap Kapolres Takalar menangkap pelaku dan memproses sesuai hukum yang berlaku,” ucap ibu IR ke media ini dengan mimik sedih.
“Saya sangat keberatan dan perbuatan pelaku sangat meresahkan keluarga kami, mencoreng nama baik serta telah menginjak harga diri kami, saya berharap pelaku segera ditangkap,” tambahnya lagi berharap ke pihak berwajib.
Data dan informasi di himpun media ini, korban adalah gadis keterbelakangan mental sementara terduga pelaku sudah melarikan diri ke Kalimantan tanpa kabar.
“Kasian itu anak keterbelakangan mental, pelaku itu sudah ke Kalimantan,” ucap sumber yang minta namnya tidak disebutkan
Kepala Dusun Bolo saat di konfirmasi media ini menjelaskan bahwa warganya itu memang keterbelakangan mental. Sementara terduga pelaku pernah diamankan namun telah di lepas kembali dan berharap agar pelaku di tangkap dan di proses sesuai undang – undang.
“Warga saya itu (Korban IR) keterbelakangan mental, pelaku itu pernah di tangkap tapi baru keluar ini katanya, sudah di lepas, katanya tidak cukup bukti, kini keluarga korban tidak puas,” jelas Kepala Dusun menyampaikan.
“Kalau saya silakan di proses sesuai undang-undang,” tambahnya lagi menegaskan.
Terpisah media ini berupaya menghubungi Kepala Desa Banggae Faisal Spd Dg Sibali melalui Via WhatsApp di chat tak di balas, bahkan di telepon berdering tidak tidak digubris, hingga diberitakan belum ada tanggapan resmi Kepala Desa. (Faisal Muang, Syarif krg Sitaba).
Average Rating