Baru Selesai Dibangun, Jembatan Kuala Dasal Sudah Rusak : Warga Pertanyakan Kualitas Proyek
Tungkal Ulu, Dasal, RBO – Pembangunan Jembatan di Desa Kuala Dasal Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat menuai kritikan tajam dari masyarakat.
Jembatan yang baru saja dinyatakan selesai dalam hitungan bulan ini sudah menunjukkan berbagai kerusakan, mulai dari jalan yang tidak rata hingga cat yang terkelupas.
Pantauan Media Reformasi Bangsa di lokasi pada Selasa, (15/07/2025) menunjukkan jalan di sekitar jembatan mulai retak dan pecah-pecah. Warga menduga pengerjaan proyek ini dilakukan secara asal-asalan, tanpa melalui proses pengerasan yang memadai.
“Diduga Tanahnya hanya ditimbun begitu saja tanpa pengerasan, jadi tidak heran kalau jalan di sekitar jembatan cepat rusak. Padahal proyek ini baru selesai,” ujar seorang warga,” M ZAKI dengan nada kecewa.
Proyek ini di bangun menggunakan Dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanjab Barat Tahun Anggaran 2025
M, Zaki juga menduga proyek ini telah selesai, karena papan informasi proyek sudah dicabut dan tidak ada lagi aktivitas pengerjaan di lokasi.
Wartawan kembali ke lokasi pembangunan dan berhasil menemui seorang Tokoh Masyarakat Desa Kuala Dasal bernama M, ZAKI Dalam keterangannya, menyebut proyek Jembatan Kuala Dasal ini sangat di ragukan sekali kualitas pekerjaan nya
Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan hal berbeda. M ZAKI , kemarin melihat sudah pernah memperbaiki berbagai kerusakan, seperti jalan yang rusak dan retak, permukaan jalan yang tidak rata, hingga cat jembatan yang terkelupas.
Hal ini memunculkan pertanyaan besar, karena proyek ini belum lama selesai, tetapi sudah memerlukan perbaikan signifikan.
Ketika ditanya lebih lanjut,M ZAKI terlihat ragu akan kualitas pekerjaan jembatan tersebut. Ia juga mengklaim bahwa pekerjaan tersebut
M, ZAKI, mendesak pemerintah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten Tanjab Barat, untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek ini. ia menilai bahwa dengan anggaran Miliaran, hasil pembangunan seharusnya berkualitas tinggi dan bertahan lama.
“Kalau baru selesai sudah begini, artinya pengawasan proyek ini lemah. Kami sangat kecewa karena uang rakyat seakan-akan disia-siakan,” kata salah satu Tokoh Masyarakat Dasal, M ZAKI.
Jembatan Kuala Dasal ini menjadi perhatian serius, terutama terkait transparansi dan pengawasan dalam pengerjaan proyek infrastruktur yang dibiayai oleh uang rakyat.
Pemerintah diharapkan tidak hanya memastikan pelaksanaan sesuai spesifikasi teknis, tetapi juga mengutamakan kualitas sehingga infrastruktur yang dibangun benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Jembatan Kuala Dasal, yang seharusnya menjadi solusi akses warga, kini justru menjadi simbol kekecewaan akibat dugaan pengerjaan yang tidak sesuai standar. (YS)