Arogan Ketua PGRI Diduga Kolaborasi Dengan Oknum Kepsek 

BOGOR, RBO – Terkait adanya pemberitaan media reformasi bangsa online pada beberapa hari lalu adanya dugaan penggelapan gaji guru honorer di lingkungan dunia pendidikan tingkat sekolah dasar yang melibatkan oknum Kepsek berinisial ZB kian berbuntut panjang.

Pasalnya salah satu pegiat anti Korupsi yang akrab disapa Bung Tony. SH. MH meradang atas ulah oknum kepsek tersebut beserta Ketua PGRI Kecamatan Gunung Putri sebut saja TH diduga kuat Berkolaborasi dan terkesan melindungi oknum Kepala Sekolah, dan juga bersikap arogan kepada awak media dengan mengeluarkan nada ancam.

“Tidak masalah pemberitaan terus berlanjut dan kami akan mengambil tindakan,” tuturnya, walaupun tindakan yang akan dilakukan seperti apa tidak disebutkan.

Seperti di ketahui, peran serta Bung Tony sungguh tidak di ragukan seputar Tupoksinya akhir – akhir ini dalam mengawal laju dan terciptanya roda pemerintahan dan birokrasi yang bersih bebas Korupsi khususnya di wilayah hukum jawa barat dan seputarannya.

“Bila perlu kedepan akan kita kupas tuntas dugaan beberapa kasus yang beririsan selain melibatkan oknum Kepsek nakal juga mengenai dosa Ketua PGRI Kec Gunung Putri akan segera kita tindak lanjuti,” tegasnya.

Kebetulan ada informasi yang masuk ke kita seputar tindak – tanduk TH selama menjabat Ketua organisasi tingkat Kecamatan, banyak di keluhkan oleh rekanan Kepsek sudah kita kantongi.

Dikarenakan berbagai kebijakan – kebijakan yang di sinyalir terkesan kebablasan dan berbau pungli berjamaah ” cawe – cawe” dengan berbagai modus operandi yang diduga kuat hanya demi kepentingan pribadi semata dengan mengatas namakan organisasi.

Lebih jauh Bung Tony mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir bagi siapa saja yang terlibat akan kita dorong untuk menyampaikan ke Aparat Penegak Hukum (APH) supaya menjadi warning bagi yang lain agar mendapatkan perlakuan yang sama demi penegakan supremasi hukum.

“Ini bukan maslah nominal ataupun angka, akan tetapi lebih kepada efek jera hingga kedepan dapat menjadi warning bagi yang lain dalam mengelola dan melahirkan kebijakan supaya tidak serampangan,” ucap Tony. (Tono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *