Majalengka, RBO – Dugaan isu pencabulan lima santri oleh gurunya menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Majalengka.
Tentu saja, dengan kasus tersebut menjadi preseden buruk yang mencoreng marwah Kementerian Agama Kabupaten Majalengka provinsi Jawa Barat.
Menurut sumber dari perwakilan keluarga korban mengatakan, bahwa anaknya yang dulu belajar ngaji di pondok pesantren (ponpes) tersebut beberapa bulan kebelakang pernah dicabuli oleh oknum guru inisial H.
Bejadnya lagi kata sumber, ada empat korban santri pelecehan si oknum guru tersebut.
“Berbeda dengan santri satunya. Oknum guru itu cuman memasukan alat kelaminnya kedalam murid santrinya,” ujar Sumber belum lama ini.
Guna pemberitaan yang berimbang, awak media mencoba mengkonfirmasi kebenaran isu tersebut dengan mendatangi Ponpes.
Sayangnya, tim wartawan tidak berhasil menemui pimpinan Ponpes yang dimaksud karena sedang tidak berada ditempat.
Di lain waktu, wartawan mencoba menghubungi KRM sebagai TU sekaligus perwakilan ponpes tersebut melalui sambungan chat WhatsAppnya.
“Enaknya nanti ngobrol di darat saja pak biar enak ngobrolnya, yang pasti keduanya Anak-anak kami semua mau terduga korban maupun terduga pelaku. Artinya kami sangat menjaga keduanya ke pihak lain,” ucap KRM dalam pesan WhatsApp.
Akhirnya, wartawan berhasil menemui terduga pelaku oknum guru ngaji tersebut di kediaman rumahnya.
Ketika di tanya H sebagai terduga pelaku, memang benar persoalan tersebut diadukan ke kepolisian.
“Bahkan saya juga sudah di panggil 1 kali oleh pihak kepolisian Polres Majalengka,” tandas H di rumahnya. (M Yayha)